
Inflasi Rendah, IHSG Terbang 2,5%, Asing Borong Rp 451 M

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi 1 perdagangan pertama bulan Juni hari ini, Selasa (2/6/20) terus melanjutkan kenaikan sejak tadi pagi dan ditutup terbang 2,45% ke level 4.830,05.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, nilai transaksi pada sesi I yakni Rp 6,23 triliun, dengan catatan 230 saham menguat, 158 saham turun dan 149 saham stagnan, sisanya tidak diperdagangan.
Investor asing masuk mencapai Rp 451,81 miliar di semua pasar, terbagi atas pasar reguler Rp 423,62 miliar, sementara pasar nego dan tunai Rp 28,19 miliar. Beberapa saham yang mendorong kenaikan IHSG di antaranya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dengan sahamnya naik 8,47%, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) 6,94%, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) 5,68%.
Tajuk utama kenaikan hari ini masih seputar optimisme para pelaku pasar akan diputarnya kembali perekonomian Indonesia dan banyak negara-negara lain di berbagai belahan dunia.
Rilis data dari Badan Pusat Statistik (BPS) juga menunjukkan bahwa inflasi di bulan Mei secara Month to Month tercatat 0,07%. Angka ini sedikit berbeda dari tahun sebelumnya mengingat biasanya ketika Idul Fitri terjadi inflasi yang cukup tinggi. Tercatat pada Idul Fitri tahun lalu yang jatuh pada bulan Juni inflasinya di angka 0,55%.
Hal ini menunjukkan virus corona memberikan dampak terhadap daya beli masyarakat Indonesia saat Hari Raya Idul Fitri. Akan tetapi rilis BPS ini tidak berbeda jauh dengan prediksi Bank Indonesia yaitu terjadinya inflasi sebesar 0,09% secara Month to Month pada bulan Mei.
Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street yang menjadi barometer atau acuan bursa saham global pada penutupan perdagangan Senin kemarin atau Selasa pagi waktu Indonesia ditutup di zona hijau.
Indeks Dow Jones menguat 0,4% ke 25.475,02, S&P 500 juga naik 0,4% ke 3.055,73 yang merupakan level tertinggi sejak awal Maret, sementara Nasdaq memimpin penguatan sebesar 0,7% ke 9.552,05, yang menjadi level tertinggi sejak akhir Februari.
Kerusuhan yang terjadi di beberapa negara bagian di AS sepertinya tidak memberikan dampak yang signifikan kepada Wall Street. Kerusuhan dan penjarahan ini terjadi setelah seorang warga kulit hitam bernama George Floyd meregang nyawa saat akan ditahan oleh seorang polisi berkulit putih di negara bagian Minnesota.
Aksi yang terekam kamera tersebut menunjukkan penggunaan kekerasan yang berlebihan saat penahanan yakni ketika sang polisi berlutut di leher pria malang tersebut selama lebih dari 8 menit.
Demonstrasi besar-besaran ini sendiri ditakutkan akan memicu munculnya gelombang kedua virus Covid-19 karena masyarakat berbondong-bondong keluar dan berdesak-desakan.
"Jika anda ikut protes kemarin malam, sebaiknya anda melakukan tes corona dalam minggu ini." Ujar Walikota Atlanta Keisha Lance Bottoms Sabtu lau (30/05/20).
Sedangkan kabar terbaru mengenai tensi Beijing-Washington Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump hanya meminta 'cerai' dengan Hong Kong, dan perjanjian dagang AS-China fase 1 tetap berjalan seperti biasa.
Sebelumnya para pelaku pasar takut Trump akan ngamuk dan akan memutus total perdagangan AS-China. Kebijakan ini buntut dari Undang - Undang Keamanan baru yang akan diterapkan China di Hong Kong
Beijing sendiri membalas dengan memerintahkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) China untuk menunda pembelian kacang kedelai dan daging babi dari AS.
Pada 11:40 WIB Indeks kontrak berjangka (futures) Dow Jones di AS, DowFutures terpantau belum mengalami perbaikan dan masih terkoreksi sebesar 0,40%.
Risk appetite investor asing nampaknya sudah kembali, investor asing kembali mencatatkan aksi beli bersih sebanyak Rp 423 miliar di pasar reguler hari ini. Saham yang paling banyak dibeli asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan net buy sebanyak Rp 406 miliar yang menyebabkan BBRI terapresiasi 8,47%.
Sedangkan bursa Asia mayoritas hijau, Hang Seng Index di Bursa Hong Kong naik sebesar 0,38%, Nikkei di Jepang terapresiasi sebesar 1,23%, sedangkan STI Singapore terbang sebesar 1,25%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham