
Sambut New Normal, Harga CPO Naik Hampir 10% dalam Sebulan
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
31 May 2020 09:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) naik tajam pekan ini. Harapan akan roda ekonomi yang kembali berputar seiring penerapan kenormalan baru (new normal) membuat permintaan CPO diperkirakan meningkat.
Selama minggu ini, harga CPO di Bursa Malaysia untuk kontrak yang berakhir 14 Agustus 2020 melonjak 5,77%. Pada perdagangan akhir pekan, harga berada di titik tertinggi sejak 10 April.
Sepanjang Mei, harga komoditas ini naik sampai hampir 10%. Ini menjadi kenaikan bulanan tertinggi sejak Desember tahun lalu.
Indonesia dan India adalah dua negara konsumen CPO terbesar di dunia. Kebetulan keduanya akan segera menerapkan new normal setelah berbulan-bulan aktivitas masyarakat sangat dibatasi gara-gara penyebaran virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19).
Di Indonesia, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengumumkan ada 102 kabupaten/kota yang sudah masuk kategori zona hijau dan siap menjalankan new normal. Sementara Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat akan mengakhiri masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masing-masing pada 4 Juni dan 12 Juni.
"Intinya keberhasilan masyarakat produktif dan aman Covid-19 sangat tergantung, saya ulang sekali, lagi sangat tergantung kepada kedisiplinan masyarakat dan kesadaran kolektif dalam mematuhi protokol kesehatan. Antara lain wajib pakai masker, jaga jarak aman, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, senantiasa melaksanakan olahraga yang teratur, istirahat cukup dan tidak boleh panik, serta upayakan selalu dapat mengonsumsi makanan yang bergizi," jelas Doni Monardo, Ketua Gugus Tugas.
Sementara di India, kebijakan pembatasan sosial lebih ekstrem lagi dengan pemberlakuan karantina wilayah (lockdown). Namun pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi akan mulai melonggarkan lockdown pada 8 Juni.
"Kita punya dua tantangan, menekan transmisi virus dan mendorong aktivitas publik secara bertahap. Meski kita mulai mencabut lockdown secara gradual, tetapi perlu diingat bahwa belum ada vaksin atau solusi lainnya sehingga senjata terbesar dalam memerangi virus ini adalah dengan pembatasan sosial," tegas Modi, seperti diberitakan Reuters.
Selain itu, hubungan diplomatik India-Malaysia yang sempat menegang kini sudah membaik. Kedua negara sudah berkomitmen untuk membangun hubungan yang konstruktif dan saling menguntungkan.
Salah satunya adalah di bidang ekonomi. Malaysia sudah meneken pembelian beras dari India sebanyak 100.000 ton sementara India balas mendatangkan CPO dari Malaysia sebanyak 200.000 ton.
Berbagai sentimen tersebut menandakan bahwa ke depan permintaan CPO akan meningkat. Saat permintaan naik, otomatis harga pun terangkat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Sempat Naik, Harga CPO Mulai Stagnan karena Eropa Lockdown
Selama minggu ini, harga CPO di Bursa Malaysia untuk kontrak yang berakhir 14 Agustus 2020 melonjak 5,77%. Pada perdagangan akhir pekan, harga berada di titik tertinggi sejak 10 April.
Sepanjang Mei, harga komoditas ini naik sampai hampir 10%. Ini menjadi kenaikan bulanan tertinggi sejak Desember tahun lalu.
Indonesia dan India adalah dua negara konsumen CPO terbesar di dunia. Kebetulan keduanya akan segera menerapkan new normal setelah berbulan-bulan aktivitas masyarakat sangat dibatasi gara-gara penyebaran virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19).
Di Indonesia, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengumumkan ada 102 kabupaten/kota yang sudah masuk kategori zona hijau dan siap menjalankan new normal. Sementara Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat akan mengakhiri masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masing-masing pada 4 Juni dan 12 Juni.
"Intinya keberhasilan masyarakat produktif dan aman Covid-19 sangat tergantung, saya ulang sekali, lagi sangat tergantung kepada kedisiplinan masyarakat dan kesadaran kolektif dalam mematuhi protokol kesehatan. Antara lain wajib pakai masker, jaga jarak aman, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, senantiasa melaksanakan olahraga yang teratur, istirahat cukup dan tidak boleh panik, serta upayakan selalu dapat mengonsumsi makanan yang bergizi," jelas Doni Monardo, Ketua Gugus Tugas.
Sementara di India, kebijakan pembatasan sosial lebih ekstrem lagi dengan pemberlakuan karantina wilayah (lockdown). Namun pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi akan mulai melonggarkan lockdown pada 8 Juni.
"Kita punya dua tantangan, menekan transmisi virus dan mendorong aktivitas publik secara bertahap. Meski kita mulai mencabut lockdown secara gradual, tetapi perlu diingat bahwa belum ada vaksin atau solusi lainnya sehingga senjata terbesar dalam memerangi virus ini adalah dengan pembatasan sosial," tegas Modi, seperti diberitakan Reuters.
Selain itu, hubungan diplomatik India-Malaysia yang sempat menegang kini sudah membaik. Kedua negara sudah berkomitmen untuk membangun hubungan yang konstruktif dan saling menguntungkan.
Salah satunya adalah di bidang ekonomi. Malaysia sudah meneken pembelian beras dari India sebanyak 100.000 ton sementara India balas mendatangkan CPO dari Malaysia sebanyak 200.000 ton.
Berbagai sentimen tersebut menandakan bahwa ke depan permintaan CPO akan meningkat. Saat permintaan naik, otomatis harga pun terangkat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Sempat Naik, Harga CPO Mulai Stagnan karena Eropa Lockdown
Most Popular