Pasar Saham Ambruk, Sandiaga Uno: Saatnya Berinvestasi!

Exist In Exist, CNBC Indonesia
15 May 2020 11:38
Sandiaga Salahuddin Uno mengikuti seminar dan diskusi mengenai Kewirausahaan di Kerinci, Jambi. (Dok Tim Media Sandiaga Uno)
Foto: Sandiaga Salahuddin Uno mengikuti seminar dan diskusi mengenai Kewirausahaan di Kerinci, Jambi. (Dok Tim Media Sandiaga Uno)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 sejauh ini telah memukul kinerja pasar saham global dan domestik. Namun, pengusaha nasional dan pemilik saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), Sandiaga Uno, justru menyebut saat seperti inilah waktu yang tepat untuk berinvestasi.

"Ini adalah satu keadaan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ternyata masih ada satu optimisme di dunia investasi terutama dunia investasi global dalam keadaan turbulensi ini," ujarnya dalam sebuah webinar yang membahas tema "Menjadi Investor di Masa Pandemi Covid-19", Kamis (14/5/2020).

Sandi menyebut hal ini sesuai dengan prinsip yang dimiliki oleh guru investasi global Warren Buffett yaitu "be fearful when others are greedy and be greedy when others are fearful" atau tahan diri saat investor lain ramai belanja, dan berani masuk saat investor lain takut.

"Jadi Intinya adalah begitu pasar bergejolak dan menimbulkan banyak kekhawatiran di kalangan para investor, itulah saat yang tepat untuk melakukan investasi, terutama di pasar maupun bursa di seluruh dunia yang sekarang bergejolak yang ditimbulkan oleh Covid-19 ini," jelasnya.

Menurutnya, ada peluang besar yang bisa diambil oleh investor jika investor memiliki target yang jelas dan mampu melihat sektor mana saja yang layak untuk diinvestasikan.

Ia menyebutkan salah satu sektor yang mengalami peningkatan selama pandemi ini tentu saja sektor kesehatan, baik fasilitas kesehatan ataupun alat kesehatan. Selain itu, sektor teknologi juga menjadi salah satu sektor yang sedang meroket.

"Teknologi teleconferencing ini sektor yang sangat booming. Di mana semua yang berinvestasi online meeting maupun juga event organizer dari teleconferencing ini sekarang booming," paparnya.

"MOOC, Massive Online Open Course. Sekarang kita lihat bahwa ada disrupsi di sektor pendidikan. Ada disrupsi di sektor dimana sekarang ini hanya terbatas pendidikan ini di satu ruang kelas, sekarang dengan adanya MOOC luar biasa peningkatannya," kata mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini.

Selanjutnya, sektor digital juga mengalami peningkatan bahkan mencapai 120%-160%. Di samping sektor-sektor tersebut, Sandi juga menyebut sektor pangan, biotech dan energi khususnya energi ramah lingkungan juga menunjukkan kinerja yang positif.

Sementara, Sandi menyebut beberapa sektor yang mengalami tekanan selama pandemi ini antara lain penerbangan, pariwisata, pelayaran, dan hiburan. "Tapi secara selektif, kalau kita punya horison untuk invest 5 tahun ke depan, sektor-sektor ini mungkin berpotensi rebound," pungkasnya.


(tas/tas) Next Article Tertarik Investasi Obligasi? Ini Tips dari Sandiaga Uno

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular