Kebanjiran Dolar, 4 BUMN Terbitkan Global Bond Rp 83 T

Redaksi, CNBC Indonesia
13 May 2020 09:33
US Treasury, Bond, Obligasi (Ilustrasi Obligasi)
Foto: US Treasury, Bond, Obligasi (Ilustrasi Obligasi)
Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan pelat merah belakangan aktif menerbitkan obligasi global (global bond) dalam mata uang dolar AS untuk kebutuhan likuiditas. Tercatat ada empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sudah dan sedang mempersiapkan global bond dengan nilai mencapai US$ 5,6 miliar atau senilai Rp 83,46 triliun (kurs Rp 14.900/US$)

Selasa kemarin, Holding BUMN pertambangan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) atau MIND ID menyampaikan akan menerbitkan obligasi global senilai Rp 2,5 miliar atau setara dengan Rp 37,5 triliun.

Dana hasil penerbitan ini akan digunakan perusahaan untuk melakukan pembiayaan kembali (refinancing) utang jatuh tempo dan modal kerja perusahaan.


Global bond tersebut diterbitkan dalam tiga tenor, yakni 3 tahun dengan kupon sebesar 4,95%, 10 tahun berkupon 5,45% dan 30 tahun dengan kupon 5,8%. Surat utang ini mendapatkan rating Baa2 dari Moody's dan BBB- dari Fitch Ratings.

Induk usaha PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Timah Tbk (TINS), PT Antam Tbk (ANTM), dan PT Freeport Indonesia ini memiliki utang jatuh tempo senilai US$ 1 miliar yang rencananya akan dibiayai kembali dengan hasil obligasi ini.

Sedangkan sisanya akan digunakan untuk membiayai proyek perusahaan, di antaranya pembangunan smelter (pabrik pemurnian) grade aluminasi refinery di Mempawah dengan kapasitas 1 juta ton per tahun, PLTU Mulut Tambang Sumsel 8, proyek pabrik Gasifikasi batu bara menjadi DME di Tanjung Enim dan lain sebagainya.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan dengan diterbitkannya surat utang global oleh perusahaan BUMN ini menunjukkan kepercayaan investor internasional kepada perusahaan BUMN.

"Dengan ini terbukti bahwa dunia usaha internasional masih mempercayai perusahaan BUMN yang sekarang terus berbenah demi meningkatkan daya saingnya, serta semakin transparan. Dan secara umum, Indonesia di bawah kepemimpinan pak Jokowi juga masih dipercaya oleh dunia Internasional," kata Erick dalam siaran persnya, Selasa (12/5/2020).


Sebelumnya dua perusahaan BUMN lainnya telah terlebih dahulu menerbitkan instrumen yang sama yakni PT Hutama Karya (Persero) dengan nilai US$ 600 juta.

Dana yang dihimpun dari penerbitan global bond ini akan dipakai untuk membiayai pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) untuk ruas Binjai - Langsa, Bukit Tinggi - Padang, Pekanbaru - Bukit Tinggi, Indralaya-Muara Enim, Lubuk Linggau- Bengkulu dan ruas Sigli- Banda Aceh.

"Pelaksanaan tol Sumatera sampai saat ini kita tetap terus melakukan pembangunan, tentunya tetap menggunakan protokol Covid-19," kata Bintang menambahkan.

Saat proyek JTTS rampung, Hutama Karya akan menjadi operator jalan tol terbesar di Indonesia. Pasalnya, mega proyek tersebut merupakan proyek jalan tol dengan total panjang lebih dari 2.769 kilometer. Tak hanya fokus dalam pembangun JTTS, Hutama Karya juga fokus dengan pembangunan infrastruktur lainnya.

Lalu PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga menerbitkan global bond senilai US$ 500 juta. Penerbitan obligasi rupiah ini adalah bagian dari kebutuhan pendanaan Bank Mandiri sebesar Rp 20 triliun dalam PUB (penawaran umum berkelanjutan) II yang akan digunakan untuk memperkuat struktur pendanaan dan ekspansi bisnis perseroan.

"Sejalan dengan keinginan Bank Mandiri untuk terus mendukung berbagai program nasional pemerintah, kami senantiasa memperkuat struktur pendanaan, terutama di tengah tantangan pandemi Corona dan ketidakpastian global," kata Direktur Treasury, International Banking & Special Asset Management Bank Mandiri Darmawan Junaidi, dalam keterangan pers.

Adapun PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) juga berencana menghimpun pendanaan dari surat utang jangka menengah sebanyak-banyaknya US$ 2 miliar atau setara Rp 30 triliun melalui pembentukan program Euro Medium Term Notes (EMTN) di Bursa Singapura (SGX).

BNI mempercayakan Citigroup dan HSBC sebagai arrangers dan dealers surat utang tersebut yang akan dipasarkan di Amerika Serikat, Eropa, Inggris, Singapura, Hong Kong, China dan Jepang.

BUMNFoto: CNBC Indonesia
BUMN


[Gambas:Video CNBC]





(hps/hps) Next Article Pasar Oke, Mansek Bidik Tangani Global Bond di Atas Rp 32 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular