RI Rilis Global Bond Terbesar, Apa Kata Pelaku Pasar?

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
08 April 2020 12:26
Surat utang ini memiliki kupon 4,25% yang dibayarkan dua kali dalam setahun.
Foto: Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pelaku pasar merespons positif terkait penerbitan surat utang dalam denominasi dollar terbesar dalam sejarah di tengah pandemi Corona.

Pemerintah menerbitkan tiga surat utang global senilai US$ 4,3 miliar dengan tenor terpanjang 50 tahun atau setara Rp 68,6 triliun dengan kurs Rp 16.000 per US$.

"Ini adalah penerbitan terbesar dalam US bond dalam sejarah RI. Dan Indonesia juga jadi negara pertama yang menerbitkan sovereign bond sejak pandemic covid-19 terjadi," kata Sri Mulyani, Selasa (7/4/2020).

Merespons hal tersebut, Head of Economy Research PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Fikri C Permana berpendapat, penerbitan instrumen surat utang ini direspons cukup baik oleh pasar, karena dapat memberikan ruang tambahan bagi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020.

"Dampaknya positif, selain memberikan ruang tambahan untuk fleksibilitas APBN, juga akan memberikan stabilitas bagi Rupiah dan likuiditas bagi pasar keuangan dalam negeri," kata Fikri Permana, saat dihubungi CNBC Indonesia, Rabu (8/4/2020).


Sementara itu, dalam riset yang dipublikasikan BNI Sekuritas, penerbitan tiga global bond oleh pemerintah akan menambah katalis positif ke pasar.

BNI Sekuritas mencatat, penerbitan ini merupakan emisi obligasi mata uang asing kedua oleh Pemerintah pada tahun 2020, di mana, sebelumnya pemerintah menerbitkan obligasi berdenominasi dolar AS dan Euro pada Januari 2020.

"Penerbitan obligasi mata uang asing juga akan mengurangi tekanan pasokan di pasar obligasi domestik, menambahkan katalis positif ke pasar," tulis BNI Sekuritas, dalam riset harian, Rabu (8/4/2020).

Ketiga global bond berdenominasi dolar AS ini terbagi dalam tiga tenor yang berbeda. Pertama, Global Bond USD bertenor 10,5 tahun dengan total US$ 1,65 miliar, dan oversubscribed 2 kali atau US$ 3,53 miliar. Surat utang ini jatuh tempo 15 Oktober 2030, dan memiliki kupon 3,85% yang dibayarkan dua kali dalam setahun (semi annually).

Kedua, Global Bond USD bertenor 30,5 tahun dengan total US$ 1,65 miliar yang oversubscribed hingga US$ 3,33 miliar dan jatuh tempo pada 15 Oktober 2050. Surat utang ini memiliki kupon 4,25% yang dibayarkan dua kali dalam setahun.

Ketiga, Global Bond USD bertenor 50 tahun dengan nilai penerbitan US$ 1 miliar, dan oversubscribed 2,5 kali atau YS$ 2,59 miliar. Surat utang ini jatuh tempo 15 April 2070, dengan kupon yang ditawarkan 4,45% yang dibayarkan dua kali dalam setahun.

[Gambas:Video CNBC]



Global Bond RI ini akan dicatatkan di bursa saham Singapura dan bursa saham Frankfurt dengan rating Baa2 dari Moody's, BBB dari S&P, dan BBB dari Fitch. Sementara untuk Joint Lead Manager (JLM) Citigroup Global Market lnc, Deutsche Bank, Goldman Sachs, Standard Chartered Bank, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, serta Co-manager Danareksa Sekuritas dan Trimegah Sekuritas.‎
(hps/hps) Next Article RI Terbitkan Global Bond Terpanjang dalam Sejarah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular