
Terbitkan Global Bond, Sri Mulyani Tarik Utang Rp 39,5 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan berhasil melakukan pricing atas global bond dalam denominasi dolar AS dengan format SEC Shelf Registered dengan nominal yang diterbitkan adalah sebesar US$2,65 miliar atau sekitar Rp 39,55 triliun dalam 3 seri.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan penerbitan SEC Registered kali ini merupakan sebuah pencapaian bagi Pemerintah Indonesia sebagai salah satu global issuer di Asia yang secara aktif menerbitkan global bond, dan menjadi negara Asia pertama yang menerbitkan global bond di US Market dalam empat bulan terakhir.
"Di tengah kondisi pasar global yang masih volatile, Pemerintah berhasil mendapatkan orderbook sebesar US$12 miliar atau 4,5 kali lipat dari total yang dimenangkan," tulis DJPPR dalam rilisnya, Rabu malam (7/9/2022).
Orderbook kali ini merupakan yang terbesar sejak masa pandemi, tepatnya Maret 2020. Pada penerbitan kali ini, pemerintah berhasil menekan harga (price tightening) di ketiga tranche penerbitan, terutama di tenor 30 tahun sebesar 5,55% atau turun 45 basis poin (bps) dari IPG 6,00% area.
Sementara itu, tenor 10 tahun dan 5 tahun berhasil diturunkan sebesar 35bps dan 30bps. DJPPR menjelaskan transaksi yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia kali ini merupakan penerbitan dengan format SEC Registered yang kedua belas dalam mata uang dolar AS, sebagai bentuk komitmen pemerintah Indonesia untuk meningkatkan likuiditas pasar sekunder global bond dengan menyediakan instrumen yang dapat diperdagangkan oleh para investor global.
Selain untuk tujuan pembiayaan APBN secara umum, DJPPR menegaskan hasil neto dari penerbitan ini akan digunakan untuk membeli kembali sejumlah global bond Pemerintah melalui transaksi Tender Offer.
Berikut ini adalah rincian informasi terkait tiga seri yang dirilis:
1. RI0927
- Tenor: 5 tahun
- Jatuh tempo: 20 September 2027
- Pricing: 7 September 2022
- Setelmen: 20 September 2022
- Nominal yang diterbitkan: US$750 juta
- Tingkat kupon: 4,150%
- Yield: 4,400%
- Price: 98,889%
- Per call: 3 bulan
2. RI0932
- Tenor: 10 tahun
- Jatuh tempo: 20 September 2032
- Pricing: 7 September 2022
- Setelmen: 20 September 2022
- Nominal yang diterbitkan: US$1,4 miliar
- Tingkat kupon: 4,650%
- Yield: 4,800%
- Price: 98,820%
- Per call: 3 bulan
3. RI0952
- Tenor: 30 tahun
- Jatuh tempo: 20 September 2052
- Pricing: 7 September 2022
- Setelmen: 20 September 2022
- Nominal yang diterbitkan: US$500 juta
- Tingkat kupon: 5,450%
- Yield: 5,550%
- Price: 98,547%
- Per call: 6 bulan
Ketiga seri SUN yang diterbitkan pada transaksi kali ini diperkirakan akan memperoleh peringkat Baa2 dari Moody's, BBB dari Standard & Poor's, dan BBB dari Fitch serta akan dicatatkan pada Singapore Stock Exchange dan Frankfurt Stock Exchange.
Sebagai catatan, SEC Registered format berarti status penerbitan aset atau sekuritas yang bersangkutan telah sesuai dengan aturan Securities and Exchange Commission (SEC) di Amerika Serikat. Adapun, Indonesia sebelumnya pernah menerbitkan surat utang dengan format ini.
Ini adalah penerbitan dengan format SEC Registered yang kedua belas dalam mata uang dolar AS. Langkah ini, menurut DJPPR, sebagai bentuk komitmen pemerintah Indonesia untuk meningkatkan likuiditas pasar sekunder global bond dengan menyediakan instrumen yang dapat diperdagangkan oleh para investor global.
"Selain untuk tujuan pembiayaan APBN secara umum, hasil neto dari penerbitan ini akan digunakan untuk membeli kembali sejumlah global bond pemerintah melalui transaksi Tender Offer," tulis DJPPR.
Dalam rangkaian transaksi ini, Indonesia juga tengah melaksanakan transaksi liability management (LM) di pasar global dengan melakukan penawaran untuk membeli kembali beberapa seri global bond yang dimiliki oleh investor dengan masa jatuh tempo antara tahun 2023 sampai dengan 2038.
DJPPR pun menambahkan tujuan pelaksanaan transaksi liability management ini yaitu untuk memperpanjang maturity profile instrumen global bond serta melakukan penghematan biaya utang dari penurunan beban bunga. Hasil dari pelaksanaan transaksi LM akan disampaikan kemudian.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jumbo! Freeport Terbitkan Surat Utang Global Setara Rp 43 T