Dunia Gelap, Sri Mulyani Was-Was Ngutang dari Luar Negeri

Market - Maesaroh, CNBC Indonesia
21 October 2022 16:15
Menteri Keuangan Sri Mulyani Saat Konferensi Pers APBN KITA Oktober 2022. (Tangkapan Layar via Youtube Kemenkeu) Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Saat Konferensi Pers APBN KITA Oktober 2022. (Tangkapan Layar via Youtube Kemenkeu)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketidakpastian global yang meningkat tajam pada tahun ini membuat pemerintah mengubah skenario penerbitan utang berdenominasi valuta asing (valas). Penerbitan surat utang berdenominasi valas kemungkinan tidak akan sebesar tahun-tahun sebelumnya.

"Penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) valas menyesuaikan kondisi market yang volatile dan kondisi kas yang masih cukup ample," tutur Sri Mulyani, dalam konferensi pers APBN Kita edisi Oktober, Jumat (21/10/2022).

Sebagai catatan, pemerintah telah menerbitkan global bonds berdenominasi dolar AS senilai US$ 1,75 miliar pada Maret dan US$2,65 miliar pada September 2022. Pada Juni 2022, pemerintah juga menerbitkan surat utang berdenominasi yen Samurai Bonds senilai 81 miliar yen atau US$ 625,3 juta.

Pemerintah berencana menghentikan penerbitan euro bonds menyusul tingginya ketidakpastian perekonomian Eropa pada tahun ini.
Pada tahun-tahun sebelumnya, pemerintah setidaknya menerbitkan global bonds dan global sukuk berdenominasi dolar AS, Samurai Bonds berdenominasi dolar, serta euro bonds berdenominasi euro.

Sri Mulyani menegaskan pemerintah tidak akan gegabah dan akan sangat antisipastif dalam penerbitan utang.

Selain menyesuaikan penerbitan SBN valas, Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan melakukan sejumlah langkah antisipatif dalam penerbitan utang di tengah volatile nya pasar keuangan global.

Di antaranya adalah menurunkan target penerbitan utang tunai melalui lelang pada kuartal IV-2022, mengoptimalisasi SBN domestik melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) III bersama Bank Indonesia, memperluas penerbitan SBN ritel, serta fleksibilitas pinjaman program.

Sejak Oktober, target indikatif lelang Surat Utang Negara (SUN) sudah diturunkan dari Rp 19-28 triliun menjadi Rp 10-15 triliun. Target indikatif lelang sukuk turun menjadi Rp 5 triliun dari sebelumnya Rp 9 triliun.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Dibayangi Momok Seram, Ini Jurus Sri Mulyani Amankan Utang RI


(mae/mae)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading