
Bio Farma Siap Distribusi Remdesivir, Asal Ada Restu BPOM
Monica Wareza, CNBC Indonesia
05 May 2020 09:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan induk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Farmasi, PT Bio Farma (Persero) siap menjadi distributor untuk obat remdesivir, yang diproduksi perusahaan Amerika Serikat (AS) Gilead Science.
Remdesivir sudah dilegalkan sebagai obat bagi pasien yang terinveksi virus corona (Covid-19) di AS. Obat ini bahkan sudah di ekspor ke luar AS.
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menyebutkan hanya akan mengambil posisi sebagai distributor obat saja. Syaratnya, obat tersebut telah mendapatkan izin dari Kementerian Kesehatan dan BPOM.
"Untuk Remdesivir, kita tunggu dari Kemenkes dan BPOM, apakah akan dimasukkan sebagai treatment Covid-19 di Indonesia. Prinsipnya kita siap untuk mendistribusikan obat ini," kata Honesti kepada CNBC Indonesia, Senin (4/5/2020).
Hingga saat ini pemerintah baru memberikan izin untuk tiga jenis obat yang diberikan kepada pasien Covid-19. Obat-obat tersebut antara lain Avigan, Klorokuin dan Tamiflu.
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang P. S. Brodjonegoro menyatakan saat ini Kemenristek juga tengah melakukan uji coba penggunaan Pil Kina
Amerika Serikat menklaim telah menemukan obat untuk pasien Covid-19 di negaranya, yakni remdesivir yang diproduksi oleh perusahaan biotek Gilead Science. Obat ini telah mendapatkan izin darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat atau Food and Drug Administration (FDA) untuk diberikan kepada pasien covid-19.
President Trump pun tak kalah bangga negara yang dipimpinnya ini telah menemukan obat dan menganggap hal ini menjadi kondisi yang menjanjikan bagi Amerika.
"Ini benar-benar situasi yang menjanjikan," kata Trump dikutip dari AFP.
Trump membuat pengumuman bersama CEO Gilead Daniel O'Day dalam pertemuan di Gedung Putih, dengan perjanjian Gilead akan menyumbang 1,5 juta botol obat remdesivir.
(hps/hps) Next Article Menguat Sebentar Langsung Dibanting, IHSG Labil di Awal Pekan
Remdesivir sudah dilegalkan sebagai obat bagi pasien yang terinveksi virus corona (Covid-19) di AS. Obat ini bahkan sudah di ekspor ke luar AS.
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menyebutkan hanya akan mengambil posisi sebagai distributor obat saja. Syaratnya, obat tersebut telah mendapatkan izin dari Kementerian Kesehatan dan BPOM.
Hingga saat ini pemerintah baru memberikan izin untuk tiga jenis obat yang diberikan kepada pasien Covid-19. Obat-obat tersebut antara lain Avigan, Klorokuin dan Tamiflu.
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang P. S. Brodjonegoro menyatakan saat ini Kemenristek juga tengah melakukan uji coba penggunaan Pil Kina
Amerika Serikat menklaim telah menemukan obat untuk pasien Covid-19 di negaranya, yakni remdesivir yang diproduksi oleh perusahaan biotek Gilead Science. Obat ini telah mendapatkan izin darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat atau Food and Drug Administration (FDA) untuk diberikan kepada pasien covid-19.
President Trump pun tak kalah bangga negara yang dipimpinnya ini telah menemukan obat dan menganggap hal ini menjadi kondisi yang menjanjikan bagi Amerika.
"Ini benar-benar situasi yang menjanjikan," kata Trump dikutip dari AFP.
Trump membuat pengumuman bersama CEO Gilead Daniel O'Day dalam pertemuan di Gedung Putih, dengan perjanjian Gilead akan menyumbang 1,5 juta botol obat remdesivir.
(hps/hps) Next Article Menguat Sebentar Langsung Dibanting, IHSG Labil di Awal Pekan
Most Popular