Fintech Cashlez Masuk BEI, Saham Naik 9,7% Saat Debut Perdana

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan yang bergerak bidang teknologi finansial (fintech) sistem pembayaran, PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk (CASH) mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (4/5/2020). Perseroan menjadi emiten yang ke-27 yang tercatat atau listing tahun ini.
Cashlez melepas sebanyak 250 juta saham baru lewat mekanisme penawaran umum perdana (initial public offering/IPO), dengan harga Rp 350 per saham.
Jumlah modal ini meliputi sekitar 17,5% dari modal disetor dan ditempatkan pada Cashlez. Pada saat bersamaan, Cashlez menerbitkan Waran Seri I dengan rasio 1:1.
Saat debut perdana, saham emiten yang dicatatkan di Papan Akselerasi ini, terpantau menguat 9,71% ke level Rp 384 per saham setelah ditransaksikan sebanyak 6 kali dengan volume 37 ribu saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 548,35 miliar.
Presiden Direktur Cashlez Worldwide Indonesia Tee Teddy Setiawan mengatakan pihaknya tetap optimistis menjalankan IPO kendati di tengah pandemi Covid-19.
"Proses persiapan IPO sejauh ini masih terus dijalankan tanpa terpengaruh oleh kondisi pasar yang sedang tidak menentu," kata Teddy, dalam keterangan pers yang disampaikan, Senin (4/5/2020).
Dari aksi IPO ini, perusahaan dengan kode saham CASH akan meraih dana Rp 87,15 miliar di mana sekitar 61,31% dari dana tersebut akan digunakan untuk mengakuisisi PT Softorb Technology Indonesia (STI), sesuai dengan rencana Perseroan. Sisanya digunakan sebagai modal kerja.
![]() IPO PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk (CASH)/BEI |
Akuisisi tersebut, lanjut Teddy diharapkan dapat menciptakan sinergi untuk pengembangan bisnis, salah satunya melalui jumlah merchant yang bergabung bersama Cashlez.
Sampai saat ini, jumlah merchant Cashlez mencapai lebih dari 7.000 merchants, 88% di antaranya terdiri dari usaha menengah kecil mikro (UMKM). Untuk akhir tahun ini, jumlah merchant yang bergabung dengan Cashlez diproyeksikan akan mencapai 10.000 merchants.
Sebagai catatan, kinerja perusahaan Cashlez di tahun 2019 meningkat jika dibandingkan dari tahun sebelumnya. Nilai Gross Transaction Value (GTV) perseroan pada akhir tahun 2019 meningkat menjadi Rp 3.811 miliar (Rp 3,8 triliun) atau sebesar 183% year on year (YoY) growth dari tahun 2018. Target peningkatan GTV selanjutnya diproyeksikan 3 kali lipat dari hasil di tahun 2019.
"Kami berharap melalui IPO ini dapat terus bertumbuh dan mendorong perekonomian Indonesia dengan membantu para pelaku usaha, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah," ujarnya.
Siap IPO, Cashlez Worldwide Segera Akuisisi STI
(tas/tas)