
Gaji Karyawan Dipangkas, Matahari Tegaskan Tak Ada PHK!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi virus corona (Covid-19) memberikan dampak negatif terhadap merosotnya pendapatan di hampir di seluruh lini bisnis, tak terkecuali bisnis peritel fashion di Tanah Air.
Emiten yang terdampak Covid-19 pun menerapkan strategi bertahan, salah satunya dengan memangkas remunerasi pegawai lantaran arus kas perusahaan mengalami tekanan yang disebabkan dengan tren penurunan penjualan yang cukup tajam.
Hal itu juga dilakukan emiten ritel Grup Lippo, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) melakukan beberapa langkah untuk bertahan, di antaranya menghentikan sementara seluruh gerai secara nasional sebagai respons kebijakan pembatasan sosial berskala besar untuk menghindari penularan pandemi virus corona.
Tak cukup di sana, emiten bersandi LPPF ini juga memangkas beban usaha yang tidak esensial seperti penurunan beban sewa yang bekerja sama dengan pengelola mal, penurunan beban pemasaran, melarang perjalanan dinas, penurunan beban sumber daya manusia dengan kombinasi pengurangan jam kerja hingga cuti tidak berbayar.
"Kami ada pemotongan remunerasi, penurunan gaji dengan penurunan terbesar di tingkat manajemen senior," kata Sekretaris Perusahaan Matahari Department Store Miranti Hadisusilo, kepada CNBC Indonesia, Senin (20/4/2020).
Kendati demikian, manajemen memastikan tidak ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan. "Kami tidak ada lay off karyawan," ungkapnya.
Namun, ada beberapa kebijakan yang ditempuh perseroan, di antaranya membatalkan rekomendasi pembayaran dividen untuk tahun buku 2019 pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
"Sehubungan dengan ketidakpastian yang disebabkan oleh pandemi Covid-19, Tim Manajemen, Direksi dan Dewan Komisaris Matahari percaya dalam pendekatan yang berhati-hati atas manajemen dan penggunaan sumber dana sebagai bentuk antisipasi terhadap tekanan atas traffic dan permintaan konsumen yang mungkin akan berkepanjangan," kata Terry O'Connor, CEO Matahari, dalam keterangan pers yang diterima CNBC Indonesia.
Per September 2019, Matahari melaporkan capaian laba bersih senilai Rp 1,187 triliun, turun 20,33% dari Rp1,49 triliun. Dalam siaran persnya, LPPF menyebutkan penjualan kotor dicatatkan senilai Rp 13,8 triliun, tumbuh 1,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018 senilai Rp13,6 triliun.
Sementara, pendapatan bersih naik 0,7% year on year menjadi Rp 7,8 triliun. Hingga September 2019, Matahari mengoperasikan sebanyak 166 gerai di 75 kota di seluruh Indonesia, setelah membuka 3 gerai specialty selama kuartal III/2019 di Medan, Sumatra Utara dan Jakarta, ditambah satu gerai specialty di Medan pada Oktober 2019.
(tas/tas) Next Article Efek Corona, Matahari Tutup Gerai & Potong Gaji Karyawan
