
Usai PHK, Ramayana Janji Pekerjakan Lagi 87 Karyawannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi virus corona (Covid-19) telah berdampak pada lesunya penjualan emiten ritel, salah satunya adalah PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS).
Perseroan harus melakukan penutupan gerai yang dikelola perseroan dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 87 karyawan di Ramayana Depok, Jawa Barat.
Direktur Keuangan RALS, Suryanto, mengatakan manajemen perseroan membenarkan penutupan gerai sementara Ramayana Depok dilaksanakan sejak 6 April 2020 hingga kondisi darurat nasional pandemi Covid-19 dinyatakan berakhir.
Suryanto menjelaskan, kondisi ini diambil karena terjadinya penurunan penjualan secara signifikan. Dengan demikian, perseroan melakukan penutupan sebagian gerai dan merumahkan karyawan.
"Terjadi penurunan penjualan yang signifikan sehingga membuat Perseroan harus melakukan efisiensi Perseroan antara lain dengan merumahkan karyawan," kata Suryanto, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (14/4/2020).
Keterbukaan ini disampaikan hampir sepekan setelah video PHK karyawan Ramayana tersebar di media sosial. Kabar PHK itu awalnya berembus dari sebuah video yang viral dari akun Twitter @wawat_kurniawan. Video yang juga diperoleh CNBC Indonesia pada Rabu 8 April itu berisikan sejumlah karyawan yang berseragam merah muda-abu saling berpelukan dan menangis.
Informasi PHK itu pun dibenarkan oleh Store Manager Ramayana City Plaza Depok M Nukmal Amdar. "Ada 87 karyawan, yang benar itu. Yang beredar ada ratusan, segala macam. Yang benar 87 yang kita proses PHK sesuai dengan ketentuan," kata Nukmal, dikutip dari Detik.com, Rabu (8/4/2020).
Penyebab dari PHK yang dilakukan Ramayana ini terkait dengan dampak ekonomi dari virus Corona yang menekan penjualan gerai tersebut.
"Ya sudah tidak mampu menutupi lagi biaya-biaya operasional. Di tengah pandemi ini dengan prediksi sales kita ke depan ya sudah diperhitungkan memang sudah tidak mampu lagi," tegas Nukmal.
Terkait dengan PHK ini, Suryanto menegaskan perusahaan akan kembali memperkerjakan kembali 87 karyawan yang sudah di-PHK tersebut apabila gerai Ramayana Depok sudah beroperasi normal.
Mengacu laporan keuangan perusahaan yang terlansir hingga 30 September 2019, emiten bersandi RALS ini membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk Rp 612,42 miliar, naik 16,52% dari tahun sebelumnya Rp 527,27 miliar.
Di pos pendapatan, RALS membukukan penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp 4,42 triliun, lebih rendah dari periode 30 September 2018 sebesar Rp 4,51 triliun.
(tas/tas) Next Article Hitung Katalis Positif Emiten Ritel Jelang Akhir Tahun
