
BPS Bawa Kabar Buruk, Tapi Kabar Baiknya Lebih Banyak Lho!
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
15 April 2020 13:06

Ketiga, kinerja ekspor selama kuartal I-2020 ternyata lumayan oke. Nilai ekspor pada Januari-Maret 2020 adalah US$ 41,79 miliar, naik 2,31% dibandingkan periode yang sama pada 2019.
Artinya, ekspor sepertinya akan memberi sumbangan dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), bukannya memberatkan. Jadi meski perekonomian dunia terancam resesi, tetapi ekonomi Indonesia kemungkinan masih bisa tumbuh walau melambat signifikan.
Keempat, neraca perdagangan pada kuartal I-2020 tercatat surplus US$ 2,62 miliar. Ini menggambarkan pasokan valas dari kegiatan perdagangan cukup mumpuni sehingga bisa membantu memperkuat nilai tukar rupiah.
Kemarin, Bank Indonesia (BI) menyebut defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) pada kuartal I-2020 sangat rendah, yaitu di bawah 1,5% dari PDB. Salah satunya karena surplus di neraca perdagangan.
"Meskipun ekspor akan menurun sejalan dengan penurunan permintaan dan harga komoditas dunia, neraca perdagangan diprakirakan membaik dipengaruhi oleh penurunan impor yang lebih tinggi akibat menurunnya permintaan domestik dan berkurangnya kebutuhan input produksi untuk kegiatan ekspor," kata Perry Warjiyo, Gubernur BI.
So, di tengah rentetan kabar buruk akibat pandemi virus corona ternyata masih banyak kabar baik juga. Kita hanya perlu yakin bahwa badai ini pasti berlalu, walau entah sampai kapan.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
Artinya, ekspor sepertinya akan memberi sumbangan dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), bukannya memberatkan. Jadi meski perekonomian dunia terancam resesi, tetapi ekonomi Indonesia kemungkinan masih bisa tumbuh walau melambat signifikan.
Keempat, neraca perdagangan pada kuartal I-2020 tercatat surplus US$ 2,62 miliar. Ini menggambarkan pasokan valas dari kegiatan perdagangan cukup mumpuni sehingga bisa membantu memperkuat nilai tukar rupiah.
"Meskipun ekspor akan menurun sejalan dengan penurunan permintaan dan harga komoditas dunia, neraca perdagangan diprakirakan membaik dipengaruhi oleh penurunan impor yang lebih tinggi akibat menurunnya permintaan domestik dan berkurangnya kebutuhan input produksi untuk kegiatan ekspor," kata Perry Warjiyo, Gubernur BI.
So, di tengah rentetan kabar buruk akibat pandemi virus corona ternyata masih banyak kabar baik juga. Kita hanya perlu yakin bahwa badai ini pasti berlalu, walau entah sampai kapan.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Most Popular