
Global Bond Laris Manis, Harga Obligasi RI pun Melesat

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah Indonesia pada hari ini, Rabu (8/4/2020) terapresiasi karena pelaku pasar merespons positif terkait penerbitan surat utang dalam denominasi dolar AS, terbesar dalam sejarah Indonesia, di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
Pemerintah menerbitkan tiga surat utang global senilai US$ 4,3 miliar atau setara Rp 68,6 triliun (asumsi kurs Rp 16.000/US$) dengan tenor terpanjang 50 tahun.
"Ini adalah penerbitan terbesar dalam US bond dalam sejarah RI. Dan Indonesia juga jadi negara pertama yang menerbitkan sovereign bond [obligasi mata uang asing] sejak pandemi Covid-19 terjadi," kata Sri Mulyani, dalam konferensi pers virtual, Selasa (7/4/2020).
Apresiasi dalam harga obligasi tidak senada dengan pelemahan yang terjadi di pasar surat utang negara maju dan berkembang, meski bervariasi.
Data Refinitiv menunjukkan apresiasi harga surat utang negara (SUN) tercermin dari satu seri acuan (benchmark). Seri tersebut adalah FR0082 bertenor 10 tahun, sedangkan FR081 bertenor 5 tahun, FR0080 bertenor 15 tahun, dan FR0083 bertenor 20 tahun mengalami pelemahan.
Seri acuan yang menguat hari ini adalah FR0082 yang bertenor 10 tahun dengan penurunan yield 3,70 basis poin (bps) menjadi 8,14%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield menjadi acuan keuntungan investor di pasar surat utang dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.
Yield Obligasi Negara Acuan 8 Apr'20 | |||||
Seri | Jatuh tempo | Yield 7 Apr'20 (%) | Yield 8 Apr'20 (%) | Selisih (basis poin) | Yield wajar PHEI 8 Apr'20 (%) |
FR0081 | 5 tahun | 7.602 | 7.606 | 0.40 | 7.4998 |
FR0082 | 10 tahun | 8.177 | 8.14 | -3.70 | 8.0726 |
FR0080 | 15 tahun | 8.277 | 8.315 | 3.80 | 8.2608 |
FR0083 | 20 tahun | 8.328 | 8.345 | 1.70 | 8.2971 |
Sumber: Refinitiv
Apresiasi pasar obligasi pemerintah hari ini tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) menguat. Indeks tersebut naik 0,15 poin (0,06%) menjadi 260,29 dari posisi kemarin 260,14.
Penguatan di pasar surat utang hari ini tidak senada dengan pelemahan rupiah di pasar valas. Pada Rabu (8/4/2020), Rupiah melemah 0,16% dari penutupan kemarin, US$ 1 dibanderol Rp 16.150/US$ di pasar spot.
Obligasi RI Terbaik Kedua
Penguatan harga SUN tidak senada dengan penurunan di pasar surat utang pemerintah negara maju dan berkembang lainnya, meski bervariasi. Di antara pasar obligasi negara yang dikompilasi Tim Riset CNBC Indonesia, SBN menjadi yang terbaik kedua setelah Filipina.
Dari pasar surat utang negara maju dan berkembang terpantau bervariasi, yang kesemuanya hampir mencatatkan kenaikan tingkat yield, sedangkan yang mengalami penurunan tingkat yield yaitu Amerika Serikat, Filipina, Singapura dan China.
Hal tersebut mencerminkan investor global sudah mulai masuk ke pasar pendapatan tetap (fixed income) ini di tengah risiko resesi akibat penyebaran wabah virus corona.
Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang | |||
Negara | Yield 7 Apr'20 (%) | Yield 8 Apr'20 (%) | Selisih (basis poin) |
Brasil (BB-) | 7.905 | 7.97 | 6.50 |
China (A+) | 2.534 | 2.515 | -1.90 |
Jerman (AAA) | -0.359 | -0.337 | 2.20 |
Prancis (AA) | 0.108 | 0.148 | 4.00 |
Inggris Raya (AA) | 0.367 | 0.38 | 1.30 |
India (BBB-) | 6.418 | 6.441 | 2.30 |
Jepang (A) | 0.009 | 0.019 | 1.00 |
Malaysia (A-) | 3.368 | 3.38 | 1.20 |
Filipina (BBB) | 4.656 | 4.386 | -27.00 |
Rusia (BBB) | 6.78 | 6.81 | 3.00 |
Singapura (AAA) | 1.108 | 1.104 | -0.40 |
Thailand (BBB+) | 1.45 | 1.47 | 2.00 |
Amerika Serikat (AAA) | 0.749 | 0.729 | -2.00 |
Afrika Selatan (BB+) | 10.945 | 10.99 | 4.50 |
Sumber: Refinitiv
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/tas) Next Article Investor Bidik Saham Lagi, Pasar Obligasi RI Terkoreksi