
Q1-2020: Mata Uang Safe Haven Juara, Rupiah Terbuncit di Asia
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
07 April 2020 17:52

Mayoritas mata uang utama Asia dibuat melemah oleh dolar AS, beberapa mata uang utama juga ditekuk. Ini berarti dolar menjadi salah satu mata uang jawara di sepanjang kuartal I-2020. Maklum, the greenback merupakan salah satu mata uang yang dianggap safe haven.
Berhadapan dengan empat mata uang "musuh" utamanya, dolar AS menguat melawan tiga diantaranya. Poundsterling menjadi mata uang dengan kinerja terburuk dengan melemah 6,34%, disusul krona Swedia sebesar 5,51%, dan euro 1,61%.
Hanya franc Swiss yang bisa menguat 0,72% melawan dolar AS. Franc juga merupakan mata uang safe haven.
Untuk diketahui, kuotasi mata uang euro dan poundsterling melawan dolar AS berbeda dengan mata uang lainnya.
Kuotasi euro (EUR/USD) dan poundsterling (GBP/USD) simbol kedua mata uang tersebut berada di depan dolar AS (USD) sehingga ketika perubahannya minus (-) itu artinya euro dan poundsterling melemah.
Sementara krona (USD/SEK) dan franc (USD/CHF) kuotasinya sama dengan rupiah yakni USD di depan, sehingga ketika minus (-) itu artinya dolar AS yang melemah.
Sepanjang kuartal I-2020, terlihat mata uang dengan status safe haven (yen, dolar, dan franc) yang mampu menguat. Hal itu sejalan dengan kondisi pasar keuangan global yang sedang babak belur, dan perekonomian global yang menuju resesi akibat pandemi COVID-19.
Sehingga pelaku pasar mengalihkan investasinya ke aset-aset yang dianggap aman, termasuk mata uang safe haven.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
Berhadapan dengan empat mata uang "musuh" utamanya, dolar AS menguat melawan tiga diantaranya. Poundsterling menjadi mata uang dengan kinerja terburuk dengan melemah 6,34%, disusul krona Swedia sebesar 5,51%, dan euro 1,61%.
Hanya franc Swiss yang bisa menguat 0,72% melawan dolar AS. Franc juga merupakan mata uang safe haven.
Untuk diketahui, kuotasi mata uang euro dan poundsterling melawan dolar AS berbeda dengan mata uang lainnya.
Kuotasi euro (EUR/USD) dan poundsterling (GBP/USD) simbol kedua mata uang tersebut berada di depan dolar AS (USD) sehingga ketika perubahannya minus (-) itu artinya euro dan poundsterling melemah.
Sementara krona (USD/SEK) dan franc (USD/CHF) kuotasinya sama dengan rupiah yakni USD di depan, sehingga ketika minus (-) itu artinya dolar AS yang melemah.
Sepanjang kuartal I-2020, terlihat mata uang dengan status safe haven (yen, dolar, dan franc) yang mampu menguat. Hal itu sejalan dengan kondisi pasar keuangan global yang sedang babak belur, dan perekonomian global yang menuju resesi akibat pandemi COVID-19.
Sehingga pelaku pasar mengalihkan investasinya ke aset-aset yang dianggap aman, termasuk mata uang safe haven.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Pages
Most Popular