
Yuk Siap-siap, Minggu Depan Kayaknya Bakal Sibuk
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
05 April 2020 16:29

Sentimen berikutnya yang akan mempengaruhi pasar adalah rilis data ketenagakerjaan di AS. Akhir pekan ini, US Bureau of Labor Statistics melaporkan perekonomian AS kehilangan 701.000 lapangan kerja pada Maret 2010. Ini adalah kontraksi pertama sejak September 2010 dan menjadi yang terburuk sejak Maret 2009.
Hilangnya lapangan kerja membuat angka pengangguran di Negeri Paman Sam melonjak ke 4,4%. Ini menjadi yang tertinggi sejak Agustus 2017.
Data penuh duka ini dirilis pada akhir pekan ini, dan kemungkinan akan memantik reaksi pelaku pasar pada awal pekan depan. Kemudian data ini kemungkinan bakal senada dengan rilis berikutnya yaitu notula rapat (minutes of meeting) bank sentral AS The Federal Reserve/The Fed pada Kamis dini hari waktu Indonesia.
Komite Pengambil Kebijakan The Fed (Federal Open Market Committe/FOMC) melakukan lima kali rapat pada Maret, dua di antaranya tidak terjadwal yaitu pada 3 Maret dan 15 Maret waktu Washington. Hasilnya, suku bunga acuan dipangkas habis-habisan mendekati 0%, tepatnya di kisaran 0-0,25%.
Dengan data ketenagakerjaan terbaru, investor ingin mendapat kepastian apakah proyeksi The Fed terhadap perekonomian Negeri Paman Sam masih gloomy? Apakah ke depan ada peluang untuk menurunkan Federal Funds Rate ke teritori negatif? Bagaimana arah kebijakan moneter AS dalam menghadapi hantaman pandemi Covid-19?
Pertanyaan-pertanyaan itu bisa ditemukan jawabannya dalam minutes of meeting edisi Maret. Sekaligus investor akan mendapat gambaran bagaimana 'suasana kebatinan' dalam diri Ketua Jerome 'Jay' Powell dan sejawat.
(aji/aji)
Hilangnya lapangan kerja membuat angka pengangguran di Negeri Paman Sam melonjak ke 4,4%. Ini menjadi yang tertinggi sejak Agustus 2017.
Data penuh duka ini dirilis pada akhir pekan ini, dan kemungkinan akan memantik reaksi pelaku pasar pada awal pekan depan. Kemudian data ini kemungkinan bakal senada dengan rilis berikutnya yaitu notula rapat (minutes of meeting) bank sentral AS The Federal Reserve/The Fed pada Kamis dini hari waktu Indonesia.
Dengan data ketenagakerjaan terbaru, investor ingin mendapat kepastian apakah proyeksi The Fed terhadap perekonomian Negeri Paman Sam masih gloomy? Apakah ke depan ada peluang untuk menurunkan Federal Funds Rate ke teritori negatif? Bagaimana arah kebijakan moneter AS dalam menghadapi hantaman pandemi Covid-19?
Pertanyaan-pertanyaan itu bisa ditemukan jawabannya dalam minutes of meeting edisi Maret. Sekaligus investor akan mendapat gambaran bagaimana 'suasana kebatinan' dalam diri Ketua Jerome 'Jay' Powell dan sejawat.
(aji/aji)
Next Page
Arab-Rusia Jadi Damai Nggak?
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular