
Dana Asing Rp 125 Triliun Keluar dari Indonesia
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
24 March 2020 15:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengungkapkan saat ini cadangan devisa yang dimiliki Indonesia sangat cukup untuk melakukan stabilisasi nilai tukar. Saat ini aliran modal asing ke luar cukup tinggi di mana mencapai Rp 125 triliun.
"Aliran modal asing atau outflow baik dari Surat Berharga Negara, obligasi, dan saham itu mencapai Rp 125 triliun," kata Perry dalam channel Youtube Bank Indonesia, Selasa (24/3/2020).
Ia menambahkan, sampai detik ini Bank Indonesia juga telah menggelontorkan likuiditas hampir Rp 300 triliun. "Melalui pembelian SBN (Surat Berharga Negara) Rp 168 triliun dan dari repo perbankan Rp 55 triliun. Dan tak lupa ada penurunan GWM yang beraku April ini Rp 75 triliun," imbuh Perry.
"Langkah ini akan terus kami lakukan dan koordinasi dengan Pemerintah dan KSSK," tutup Perry.
Perry juga mengungkapkan injeksi likuiditas di pasar valas terus digelontorkan agar ketersediaan rupiah terjaga.
"Kami lakukan intervensi melalui pasar spot, DNDF [Domestic Non Delivery Forward] dan di pasar sekunder SBN," kata Perry.
"Kami inject juga likuiditas. Agar ketersediaan uang di pasar rupiah cukup dan di pasar valas," kata Perry lebih jauh.
(dru) Next Article Aliran Modal Asing Masih Ramai Serbu RI
"Aliran modal asing atau outflow baik dari Surat Berharga Negara, obligasi, dan saham itu mencapai Rp 125 triliun," kata Perry dalam channel Youtube Bank Indonesia, Selasa (24/3/2020).
Ia menambahkan, sampai detik ini Bank Indonesia juga telah menggelontorkan likuiditas hampir Rp 300 triliun. "Melalui pembelian SBN (Surat Berharga Negara) Rp 168 triliun dan dari repo perbankan Rp 55 triliun. Dan tak lupa ada penurunan GWM yang beraku April ini Rp 75 triliun," imbuh Perry.
Perry juga mengungkapkan injeksi likuiditas di pasar valas terus digelontorkan agar ketersediaan rupiah terjaga.
"Kami lakukan intervensi melalui pasar spot, DNDF [Domestic Non Delivery Forward] dan di pasar sekunder SBN," kata Perry.
"Kami inject juga likuiditas. Agar ketersediaan uang di pasar rupiah cukup dan di pasar valas," kata Perry lebih jauh.
(dru) Next Article Aliran Modal Asing Masih Ramai Serbu RI
Most Popular