Sentimen Penggerak Pasar Pekan Ini: Corona Maning, Son...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
23 March 2020 08:11
Simak Data Manufaktur dan Suku Bunga Acuan
Ilustrasi Dolar AS dan Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Sentimen kedua, investor perlu mencermati rilis Purchasing Managers Index (PMI) di berbagai negara seperti Australia, Jepang, Prancis, Jerman, Inggris, AS, China, dan lain-lain. Data yang akan diumumkan adalah pembacaan awal (flash reading) untuk periode Maret.

Data ini menjadi penting karena PMI adalah salah satu indikator mula (leading indicator) yang menggambarkan arah perekonomian ke depan. PMI mengukur apakah dunia usaha masif ekspansif atau kontraktif. Nantinya akan diketahui sejauh mana dampak penyebaran virus corona telah menggerogoti kinerja industri manufaktur dan jasa.

Sebagai informasi, PMI manufaktur global pada Februari 2020 berada di angka 47,2. Di bawah 50 berarti dunia kontraktif, tidak ada ekspansi.




Apabila rilis PMI di berbagai negara tersebut menunjukkan hasil yang jelek, maka pelaku pasar harus bersiap bahwa tekanan di perekonomian masih akan terasa dalam beberapa bulan ke depan. Tentu lagi-lagi bukan kabar gembira buat IHSG dan rupiah.

Sentimen ketiga adalah pengumuman suku bunga acuan di sejumlah negara seperti Meksiko dan Inggris. Sebelumnya, bank sentral Inggris (BoE) sudah dua kali memangkas suku bunga acuan dalam rapat mendadak yang tidak terjadwal. Kini suku bunga acuan di Negeri Big Ben adalah 0,25%, terendah sepanjang sejarah.

Sebelumnya, bank sentral di berbagai negara telah memotong suku bunga acuan atas nama menggairahkan kembali permintaan yang terkena dampak penyebaran virus corona. Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) sampai Bank Indonesia (BI) sudah melakukannya.


Namun sejauh ini pemangkasan suku bunga acuan belum berhasil membuat pasar kembali bersemangat. Pasalnya, virus corona menyerang sisi lain di perekonomian yaitu pasokan (supply), sementara suku bunga acuan adalah 'obat' dari sisi permintaan (demand). Jaka Sembung...

Oleh karena itu, sebenarnya penurunan suku bunga acuan belum tentu bisa membuat pasar kembali semarak. Namun worth the try lah...



TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular