
Gara-gara Corona, Harga CPO Flat Saja
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
22 March 2020 11:48

Sementara Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi China tahun ini adalah 5,6%. Proyeksi sejumlah lembaga keuangan lebih pesimistis lagi, misalnya Fitch (5,2%) atau Commonweatlh Bank of Australia (4,2%). Angka-angka ini akan membuat pertumbuhan ekonomi China berada di posisi terendah sejak 1990.
Kondisi di India tidak lebih baik. IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Negeri Bollywood tahun ini adalah 4,8%. Sementara Proyeksi S&P dan Moody's masing-masing 5,2% dan 5,4%. Kalau ramalan IMF yang terbukti, maka akan menjadi laju pertumbuhan ekonomi terlemah sejak 2009.
Â
Perlambatan ekonomi berarti permintaan akan berkurang. Ekspektasi penurunan permintaan membuat harga CPO bergerak turun.
Namun pada akhir pekan, harga CPO berhasil naik lebih dari 3%. Apa penyebabnya?
Sepertinya harga CPO naik mengikuti hijaunya pasar keuangan. Akhir pekan ini, risk appetite investor muncul untuk berburu aset-aset murah di pasar keuangan Asia yang sudah terkoreksi sangat dalam.
Misalnya di pasar saham, indeks saham utama Asia tidak ada yang terkoreksi. Semua naik, bahkan dengan laju signifikan.
Berikut posisi indeks saham utama Asia pada penutupan perdagangan akhir pekan ini:
"Kenaikan harga CPO lebih didorong gelombang lonjakan di pasar keuangan, misalnya ekuitas. Tidak ada dorongan dari sisi fundamental," tegas Sathia Varqa, pendiri lembaga think-tank Palm Oil Analytics yang berbasis di Singapura, seperti diberitakan Reuters.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
Kondisi di India tidak lebih baik. IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Negeri Bollywood tahun ini adalah 4,8%. Sementara Proyeksi S&P dan Moody's masing-masing 5,2% dan 5,4%. Kalau ramalan IMF yang terbukti, maka akan menjadi laju pertumbuhan ekonomi terlemah sejak 2009.
Perlambatan ekonomi berarti permintaan akan berkurang. Ekspektasi penurunan permintaan membuat harga CPO bergerak turun.
Namun pada akhir pekan, harga CPO berhasil naik lebih dari 3%. Apa penyebabnya?
Sepertinya harga CPO naik mengikuti hijaunya pasar keuangan. Akhir pekan ini, risk appetite investor muncul untuk berburu aset-aset murah di pasar keuangan Asia yang sudah terkoreksi sangat dalam.
Misalnya di pasar saham, indeks saham utama Asia tidak ada yang terkoreksi. Semua naik, bahkan dengan laju signifikan.
Berikut posisi indeks saham utama Asia pada penutupan perdagangan akhir pekan ini:
"Kenaikan harga CPO lebih didorong gelombang lonjakan di pasar keuangan, misalnya ekuitas. Tidak ada dorongan dari sisi fundamental," tegas Sathia Varqa, pendiri lembaga think-tank Palm Oil Analytics yang berbasis di Singapura, seperti diberitakan Reuters.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
Pages
Most Popular