Dow Futures Menguat Meski Volatilitas Wall Street Meninggi

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
17 March 2020 19:30
Bursa AS kian berpeluang dibuka menguat pada pembukaan Selasa (17/3/2020) menyusul penguatan indeks kontrak berjangka indeks Dow Jones
Foto: Bursa saham Amerika Serikat (AS) (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) kian berpeluang dibuka menguat pada pembukaan Selasa (17/3/2020) menyusul penguatan indeks kontrak berjangka indeks Dow Jones. Meski demikian, kecemasan pasar terindikasi belum sepenuhnya terkendali.

Dow futures mengindikasikan penguatan lebih dari 300 poin pada pembukaan nanti. SPDR S&P 500 ETF Trust (SPY) - reksa dana yang bisa diperdagangkan (exchange traded fund/ ETF) berbasis saham konstituen indeks S&P 500 sebagai aset dasar investasi -menguat di atas 1%.

"Meski krisis saat ini dibarengi banjir berita buruk, problemnya justru bukan di situ melainkan pada 'ketakpastian,'" tutur Jim Paulsen, kepala perencana investasi Leuthold Group, dalam laporan riset yang dikutip CNBC International. "Pakar kesehatan pun tak mengerti apa ini dan mau ke mana, dan itulah yang paling mungkin muncul di benak investors."

Indeks Cboe Volatility - acuan untuk mengukur tingkat kecemasan pasar - membukukan posisi tertingginya dengan ditutup ke level 82,69. Ini melampaui rekor tertinggi ketika krisis finansial 2008 sebesar 80,74.

Dow Jones dan S&P 500 kemarin anjlok masing-masing sebesar 12,9% dan 12%, yang merupakan level terburuk setelah tahun 1987. Di sisi lain, indeks Nasdaq mencatatkan koreksi terbesar hariannya, yakni sebesar 12,3%. Di awal perdagangan, transaksi bahkan sempat disetop sementara (trading halt).

Koreksi terjadi merespons pemangkasan suku bunga acuan AS ke level nyaris nol persen pada Minggu, berbarengan dengan rencana pembelian aset senilai US$ 750 miliar. Keputusan itu diambil menyusul kenaikan jumlah penderita virus corona di Negeri Sam tersebut.

Johns Hopkins University melaporkan penderita corona di AS melompat menjadi 4,281 kasus, atau naik dari posisi sehari sebelumnya sebanyak 3.774 orang. Total ada 70 orang yang meninggal karena virus asal Wuhan ini. Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa krisis corona ini bisa berlangsung sampai bulan Agustus.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags) Next Article Profit Taking Membayang, Dow Futures Tertekan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular