Profit Taking Membayang, Dow Futures Tertekan

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
04 June 2020 18:45
Traders work on the floor at the New York Stock Exchange (NYSE) at the end of the day's trading in Manhattan, New York, U.S., August 27, 2018. REUTERS/Andrew Kelly
Foto: REUTERS/Andrew Kelly

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (4/6/2020) melemah, yang mengindikasikan aksi ambil untung (profit taking) para pelaku pasar bakal melanda malam ini menyusul lonjakan pada Rabu.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average turun dan mengindikasikan bahwa indeks acuan bursa utama nasional tersebut bakal melemah hingga 150 poin. Kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq-100 juga tertekan.

Dow Jones kemarin melejit 527,24 poin, atau 2,1%, pada Rabu, sementara indeks S&P 500 tumbuh sebesar 1,4%. Secara bulanan, keduanya tercatat telah menguat masing-masing sebesar 10,7% dan 10,3%.

Di sisi lain, Nasdaq kini berjarak hanya 1,6% dari rekor tertinggi sepanjang 2020 yang diraih pada 19 Februari. Lonjakan tersebut didorong oleh bara optimisme terkait pembukaan kembali ekonomi AS dan gelontoran stimulus, mengacuhkan aksi protes massal dan tensi AS-China.

Saham sektor energi, keuangan dan industri membukukan penguatan terbesar pada Rabu, masing-masing sebesar 3%, 3,8% dan 3,9%. Data LPL Financial menunjukkan indeks S&P 500 mencetak reli 50-hari terbaik sepanjang sejarah.

Saham maskapai penerbangan juga menguat, di antaranya Delta Airlines, American Airlines dan United Airlines yang melompat masing-masing sebesar 7,8%, 5,6% dan 12,5%. Sepanjang bulan lalu, ketiganya sudah menguat masing-masing sebesar 26,1%, 11,3% dan 26,4%.

"Mei bisa bernasib sebagai titik balik krisis. Bulan tersebut berakhir dengan virus yang terlihat terkontrol dan dengan pembukaan ekonomi lebih cepat dari ekspektasi," tutur Brad McMillan, Direktur Investasi Commonwealth Financial Network, sebagaimana dikutip CNBC International.

Hari ini pelaku pasar memantau rilis data klaim awal tunjangan pengangguran oleh Departemen Tenaga Kerja AS yang akan dirilis berbarengan dengan pembukaan pasar. Ekonom dalam polling Dow Jones memperkirakan pemerintah akan mengumumkan penurunan laju klaim yakni sebesar 1,8 juta per akhir 30 Mei, atau lebih kecil dari klaim sepekan sebelumnya sebanyak 2,1 juta.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags) Next Article Dow Futures Menguat Meski Volatilitas Wall Street Meninggi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular