Dow Futures Lanjutkan Reli, Wall Street Bakal Dibuka Meriah

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (25/8/2020) masuk ke zona hijau, setelah indeks S&P 500 mencetak rekor tertingginya kemarin ke 3.400.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,7%, atau 200 poin, mengindikasikan bahwa indeks acuan bursa tersebut bakal dibuka menguat 180 poin. Kontrak serupa indeks S&P 500 menguat 0,4% sedangkan indeks Nasdaq cenderung flat.

Kemarin, saham Apple menjadi salah satu pemacu reli bursa AS dengan menyentuh rekor tertinggi baru, memimpin penguatan saham sektor teknologi. Saham maskapai penerbangan dan operator kapal pesiar juga melonjak menyusul ekspektasi ekonomi segera pulih.

"Investor saham terus mengekspresikan optimisme yang berhati-hati terkait dengan arah ekonomi dan kemajuan dengan virus," tutur Mark Hackett, Kepala Riset Investasi Nationwide, sebagaimana dikutip CNBC International.

Optimisme tersebut menyembul setelah jumlah kasus baru infeksi corona di AS anjlok. Data Johns Hopkins University menunjukkan bahwa jumlah kasus baru harian turun di bawah 37.000 dan terus menurun di bawah 50.000 sejak pertengahan Agustus.

Badan Obat dan Makanan AS (Food and Drug Administration) telah merilis izin terapi yang disebut Presiden AS Donald sebagai "terobosan" untuk menangani kasus corona. Trump juga mengizinkan percepatan proses perizinan vaksin uji coba dari Inggris.

Aneta Markowska, Kepala Ekonom Jefferies, mengatakan data frekuensi tinggi menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi AS meningkat jelang akhir Agustus. "Kami menemukan bukti awal membaiknya pasar tenaga kerja di AS di mana sekolah dibuka kembali awal Agustus," ujar Markowska dalam laporan risetnya.

Investor akan mencermati rilis indeks keyakinan konsumen dan penjualan rumah, yang akan dirilis pada hari ini. Pada akhir pekan, pandangan bakal tertuju pada pidato Kepala Federal Reserve Jerome Powell dalam ajang Jackson Hole, Wyoming.

Dia akan memberikan arahan seputar kebijakan bank sentral untuk mendorong inflasi di level yang sehat, sementara pelaku pasar menanti tanda akan munculnya stimulus lanjutan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Profit Taking Membayang, Dow Futures Tertekan