
Simak Gerak Saham 7 Emiten BUMN Ini, Berpotensi Buyback!

Data Kementerian BUMN menunjukkan, 12 emiten BUMN itu yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) di sektor perbankan.
Dari sektor konstruksi ada PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT PP Tbk (PTPP), PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT).
Lalu dari sektor pertambangan, ada PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Timah Tbk (TINS).
Dari jumlah 12 emiten pelat merah tersebut, tim riset PT Henan Putihrai Sekuritas menilai beberapa emiten kas jumbo yang punya potensi buyback saham di antaranya BBRI, BBNI, BMRI, BBTN, PGAS, TLKM, dan WIKA.
Analis teknikal Henan Putihrai Liza Camelia Suryanata memberikan prediksi pergerakan harga saham beberapa BUMN yang berpotensi buyback, secara teknikal, berdasarkan data perdagangan Selasa kemarin (10/3/2020).
Berikut analisis teknikalnya:
1. BBRI
Saham BBRI ditutup pada perdagangan Selasa kemarin di level Rp 3.910/saham atau naik 427%. Secara tahun berjalan atau year to date, saham BBRI turun 11,14%
"BBRI berhasil rebound dari area support trendline jangka panjang Rp 3.700-3.750 (black), didukung oleh RSI positive divergence."
"Perjalanan rebound ini sepertinya harus menghadapi rintangan resistance [batas tahanan atas] dari lower channel (pink) sekaligus target turun dari pola head & shoulders (blue) di angka Rp 4.020. Jika berhasil lolos dari level ini, maka BBRI berpotensi melanjutkan perjalanan ke utara menuju dynamic resistance MA10 sekaligus tutup gap di sekitar Rp 4.100-4.130."
"Saran sell on strength Rp 4.020 , atau buy on break > Rp 4.020 dengan target price Rp 4.100-4.130. Money management maksimal 30% dari total alokasi dana saham yang bersangkutan," jelas Liza.
Resistance: Rp 4.020 /4100-4130
Support: Rp 3.700-3.650
2. BMRI
Pada penutupan Selasa kemarin, saham BMRI naik 4,56% di level Rp 6.875/saham. Year to date saham Bank Mandiri terkoreksi 10,42%.
"BMRI membentuk pola double bottom ketika menyentuh level rendah atau low kemarin [Senin], kembali menguji support dari level previous low yaitu Rp 6.550, ditambah dukungan RSI positive divergence; yang mana angka 6550 tersebut juga akur dengan lokasi support dari trendline jangka panjang."
"Dikarenakan market yang volatil masih akan berlanjut in the near future, maka kami menyarankan target konservatif bagi saham BMRI di harga Rp 7.000, secara di situ terletak garis Resistance jangka pendek, dan angka bulat Rp 7.000 itu sendiri mampu menjadi resistance psikologis."
"Stoploss jika BMRI akhirnya harus ditutup di bawah Rp 6.550 artinya gelombang hantaman masih akan berlanjut dan buyback disarankan di sekitar harga Rp 6.300-6.275 saja. Saran sell on strength di level Rp 7.000, atau buy on break >Rp 7.000 dengan target price konservatif : MA10 sekaligus tutup gap di Rp 7.200/saham."
Resistance: Rp 7000/7200
Support: Rp 6.550
3. BBNI
Saham BBNI ditutup di level Rp 5.675/saham atau naik 0,44%. Year to date saham BNI minus 27,71%.
"BBNI rebound pada target turun dari pola triangle (pink) di level Rp 5.650, pada saat RSI juga telah memasuki area oversold [jenuh jual]."
"Dalam rangka technical rebound, sepertinya BBNI harus puas dulu dengan hanya menguji level resistance Rp 6.000-6.125 dulu (angka bulat 6000 menjadi resistance psikologis). Jika range tersebut mampu dilalui maka target selanjutnya adalah tutup gap di sekitar Rp 6.400/saham. Saran speculative buy di saat candle saat ini berbentuk Harami."
Resistance: Rp 6.000-6.100 / 6.400
Support: Rp 5.650
4. BBTN
Harga saham BBTN ditutup naik 3,45% di level Rp 1.500/saham. Year to date, saham bank yang fokus pada KPR ini masih minus 29,25%.
"BBTN rebound dari support trendline jangka panjang (dark green) yang mana memang telah diindikasikan juga oleh RSI positive divergence (harga membuat new low atau level rendah terbaru, tapi indikator stay flat), sehingga titik terendah hari ini [Selasa] Rp 1.430 akan berperan sebagai support atau batas tahanan bawah terdekat in the near future," kata Liza.
"BBTN masih berpotensi melanjutkan penguatan menuju resistance (batas atas) terdekat yaitu MA10 (rata-rata 10 hari terakhir) sekaligus tutup gap (selisih) di sekitar Rp 1.630-1.650, menyisakan potential upside sebesar 10,7%."
"Stoploss jika BBTN ternyata harus ditutup di bawah low price Senin lalu atau di bawah Rp 1.400/saham. Saran: speculative buy. Money management maksimal 20% dari total alokasi dana untuk BBTN."
Resistance: Rp 1.630-1.650
Support: Rp 1.400
5. TLKM
Saham Telkom ditutup minus 0,29% di level Rp 3.490/saham. Year to date saham induk usaha Telkomsel ini juga terkoreksi 12,09%.
"TLKM sejatinya masih bergerak turun di dalam pola parallel channel (black). Saat ini technical rebound yang terjadi sepertinya belum mampu atasi rintangan MA10 & 20 di range Rp 3.600-3.630."
"Nanti jika TLKM mampu ditutup di atas area tersebut, maka TLKM berpotensi melanjutkan perjalanan ke utara menuju upper channel sekaligus tutup gap di sekitar Rp 3.710, extended sampai resistance MA50 di Rp 3.770. Stoploss jika TLKM bergerak di bawah low price hari ini [Selasa] Rp 3.470, mengingat support selanjutnya masih lumayan jauh, yakni di lower channel Rp 3.300/saham."
"Saran buy on break > Rp 3.630, atau average up > Rp 3.630, money management buy 30% more."
Resistance: Rp 3.630 / 3700-3770
Support: Rp 3.480 / 3.300
6. PGAS
Saham PGAS ditutup di level Rp 1.205/saham atau naik 2,99%. Year to date saham sub-holding gas dari PT Pertamina (Persero) ini melemah hingga 44,47%.
"PGAS jangka pendek memang tengah alami tren turun di dalam pola parallel channel (green), namun pada saat kemarin menyentuh support lower channel pada low Rp 1.165, bersamaan dengan itu ada indikasi RSI positive divergence, dengan demikian menjustifikasi rebound yang terjadi hari ini."
"PGAS masih punya peluang menguat menuju dynamic resistance MA10 sekaligus tutup gap di 1340, atau malah berusaha menggapai next target yaitu MA20 di sekitar Rp 1.400. Stoploss jika PGAS bergerak di bawah low price kemarin atau Rp 1.165."
"Saran speculative buy. Money management maksimal 20% dari total alokasi dana per saham."
Resistance: Rp 1.340 / 1400
Support: Rp 1.165
7. WIKA
Saham WIKA ditutup berada di level Rp 1.550/saham, atau naik 4,73%. Year to date, saham emiten konstruksi BUMN ini jeblok 22,11%.
"Membedah chart WIKA cukup tricky dengan harus memperhatikan bigger time-frame di grafik mingguan. Ternyata titik rendah WIKA di sekitar Rp 1.500 yang menjadi tumpuan rebound kemarin [Senin] merupakan hasil dari pola head & shoulders (black)."
"Potensi rebound saat ini terbentang dari level tinggi kemarin [Senin] Rp 1.710 sampai tutup gap di angka Rp 1.770 sekaligus bertemu dengan MA10 harian, plus merupakan lokasi lower channel (pink). Jadi memang WIKA harus punya kekuatan lebih jika ingin kembali memasuki perairan di atas Rp 1.800."
"Stoploss jika harga ditutup di bawah Rp 1.455. Saran buy on weakness. Money management maksimal 20% dari total alokasi dana saham yang bersangkutan."
Resistance: Rp 1.710-1770
Support: Rp 1.500-1455
Untuk semua analisa ini, Liza menekankan seluruhnya dalam horizon jangka pendek.
Selasa kemarin, IHSG ditutup naik 1,64% di level 5.220,83, dengan nilai transaksi Rp 7,25 triliun dan catatan jual bersih asing di pasar reguler Rp 857,58 miliar.
Sebelumnya, Henan Putihrai Sekuritas juga merangkum deretan emiten di BEI yang memiliki kas dan setara kas cukup besar.
"Beberapa emiten di BEI yang memiliki jumlah cash & cash equivalent yang besar, sehingga potensi untuk melakukan aksi buyback saham, jika harga sahamnya turun dalam," tulis tim riset Henan Putihrai Sekuritas, Selasa (10/3/2020).
No | Kode Saham | Emiten | Kas dan Setara Kas (Rp) |
1 | BBRI | BANK RAKYAT INDONESIA | 101.635.661.496.320 |
2 | BMRI | BANK MANDIRI | 74.585.194.102.784 |
3 | BBCA | BANK CENTRAL ASIA | 73.326.080.819.200 |
4 | BBNI | BANK NEGARA INDONESIA | 52.465.793.761.280 |
5 | ASII | ASTRA INTERNATIONAL | 24.329.999.876.096 |
6 | ADRO | ADARO ENERGY | 21.825.516.444.672 |
7 | HMSP | HM SAMPOERNA | 19.514.420.887.552 |
8 | BNGA | BANK CIMB NIAGA | 17.088.760.512.512 |
9 | BBTN | BANK TABUNGAN NEGARA | 16.881.495.834.624 |
10 | TLKM | TELKOM | 15.016.999.780.352 |
11 | PGAS | PERUSAHAAN GAS NEGARA | 13.661.807.366.336 |
12 | INKP | INDAH KIAT PULP | 12.583.760.159.168 |
13 | UNTR | UNITED TRACTORS | 12.090.661.142.528 |
14 | BTPN | BANK BTPN | 11.298.291.056.640 |
15 | BNLI | BANK PERMATA | 10.386.546.884.608 |
16 | PNBN | PAN INDONESIA | 10.352.325.558.272 |
17 | NISP | BANK NISP | 9.846.364.569.600 |
18 | BJBR | BPD JABAR BANTEN | 9.673.111.502.848 |
19 | BNII | BANK MAYBANK INDONESIA | 9.506.468.659.200 |
20 | INDF | INDOFOOD SUKSES | 9.408.188.776.448 |
21 | BRPT | BARITO PACIFIC | 9.382.423.888.832 |
22 | WIKA | WIJAYA KARYA | 8.899.863.248.896 |
23 | INDY | INDIKA ENERGY | 8.655.406.460.288 |
24 | BJTM | BPD JATIM | 8.464.303.128.576 |
25 | BDMN | BANK DANAMON | 8.354.009.186.304 |
26 | TPIA | CHANDRA ASRI | 8.069.718.977.664 |
27 | BSDE | BUMI SERPONG | 6.863.950.184.448 |
28 | BBKP | BANK BUKOPIN | 6.430.786.060.288 |
29 | ICBP | INDOFOOD CBP SUKSES | 6.051.156.983.808 |
30 | INTP | INDOCEMENT TUNGGAL | 6.026.374.938.624 |
31 | ISAT | INDOSAT | 5.881.173.901.312 |
32 | SMMA | SINAR MAS MULTI | 5.874.204.016.640 |
33 | MEGA | BANK MEGA | 5.381.789.057.024 |
34 | CASA | CAPITAL FINANCIAL | 5.214.908.186.624 |
35 | LPKR | LIPPO KARAWACI | 5.173.129.773.056 |
36 | MAYA | BANK MAYAPADA | 5.065.805.922.304 |
Berdasarkan data tersebut, kas dan setara kas terbesar dipegang empat bank papan atas RI yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).
Mengacu laporan keuangan BBRI, kas dan setara kas tersebut terdiri dari kas Rp 30,22 triliun, ditambah dengan giro pada Bank Indonesia Rp 71,42 triliun. Sementara di Bank Mandiri, terdiri dari kas Rp 28,09 triliun ditambah giro pada Bank Indonesia Rp 46,49 triliun.
Adapun di BBCA, kas mencapai Rp 25,42 triliun, ditambah dengan giro pada Bank Indonesia Rp 47,90 triliun, sementara di BBNI, kas Rp 15,36 triliun, ditambah dengan giro di Bank Indonesia Rp 37,10 triliun.
(tas/tas) Next Article Emiten BUMN Dikabarkan akan Buyback Saham