Mau Bangun Bandara Kediri, Gudang Garam Untung Gak sih?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
10 March 2020 17:35
PT Gudang Garam Tbk (GGRM) akan melakukan ground breaking bandara.
Foto: PT. Gudang Garam (CNBC Indonesia/Houtman P Saragih)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) akan melakukan ground breaking (peletakan batu pertama) pembangunan Bandara Dhoho, Kediri, Jawa Timur, pada 15 April 2020 mendatang.

Pembangunan dana ini diperkirakan akan menelan dana hingga Rp 6 triliun-Rp 9 triliun dan akan dibiayai menggunakan kas internal perusahaan.

Direktur Gudang Garam Istata Taswin Siddharta mengatakan komitmen pembangunan bandara ini sudah dilakukan perusahaan sejak beberapa tahun terakhir. Bahkan, proses pembebasan lahan juga telah dilakukan dengan progres terakhir 99% kebutuhan lahan sudah dipegang perusahaan.

"Kami sendiri masih mengerjakan detailnya, kira-kira akan mengeluarkan cashflow berapa. Tapi keperluan dana saya yakin bisa di-cover dari dana internal karena kalau bicara spread out sekitar lebih dari 2 tahun, kami sudah keluar dari kemarin-kemarin, kalau dibagi menjadi 3-4 tahun tidak membebani. Masih oke dari dana internal," kata Istata di Jakarta, Selasa (10/3/2020).


Lalu sebenarnya untungkah jika perusahaan ini membangun bandara?

Istata menerangkan, hingga saat ini lama masa konsesi bandara ini masih dibahas dengan Kementerian Perhubungan. Namun perusahaan mengharapkan masa konsesi ini bisa cukup panjang.

"Tidak harus untung, tapi kalau boleh jangan rugi terlalu banyak," imbuh dia.

Dia menjelaskan, Gudang Garam sebelumnya sudah pernah melakukan penghitungan internal mengenai keuntungan yang diperoleh dari pengoperasian bandara ini. Menurut kajian tersebut, keuntungan baru bisa dikantongi perusahaan jika masa konsesi bisa didapat di atas 50 tahun.


Namun demikian, diharapkan nantinya dari bandara ini Gudang Garam bisa mendapatkan keuntungan setidaknya 10%.

"Kalau mengharapkan di atas 10-15% sudah banyak komersial yang masuk. Kami tidak optimistis ini akan di atas 10%, karena ini bukan proyek komersial. Masih ada visi misi pengembangan nasional juga. Jadi bukan pure bisnis," terangnya.

Sekedar informasi, pembangunan tahap pertama Bandara Dhoho Kediri direncanakan akan dibangun seluas 13.558 meter persegi dari luas total lahan bandara hampir 400 hektare dengan dimensi runway atau landasan pacu 2.400 meter x 45 meter. Daya tampung terminal bandara ini akan mencapai 1,5 juta penumpang per tahun.

Namun ditargetkan total daya tampung bandara ini nantinya akan mencapai 5 juta penumpang.


Bandara Dhoho di Kediri ini akan dibangun di Desa Grogol, Kecamatan Grogol dan Desa Bulusari, Kecamatan Tarokan Kabupaten Kediri. Jarak Desa Grogol ke Pusat Kota Kediri sekitar 13 km dengan waktu tempuh sekitar 30 menit.

Sementara jarak dari Bandara Juanda Sidoarjo sekitar 120 km dengan waktu tempuh 1,5 hingga 2 jam perjalanan via jalan tol. Sedangkan jarak dari Bandara Abdurahman Saleh Malang sekitar 87 km dengan waktu tempuh perjalanan darat 3 hingga 4 jam.

Mengacu laporan keuangan per September 2019, kas dan setara kas Rp 3,46 triliun dari Desember 2018 yakni Rp 2,03 triliun, sementara total aset GGRM mencapai Rp 71,97 triliun dari Desember 2018 yakni Rp 69,09 triliun.


[Gambas:Video CNBC]




(tas/tas) Next Article Pandemi, Laba Gudang Garam Q3 Jeblok 22% Jadi Rp 5,65 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular