Pandemi, Laba Gudang Garam Q3 Jeblok 22% Jadi Rp 5,65 T

tahir saleh, CNBC Indonesia
28 October 2020 18:25
Foto: www.gudanggaramtbk.com
Foto: www.gudanggaramtbk.com

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten rokok milik Keluarga Wonowidjojo, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mencatatkan laba bersih pada 9 bulan pertama tahun ini atau per September 2020 sebesar Rp 5,65 triliun, turun 22% dari periode yang sama tahun lalu Rp 7,24 triliun di tengah pandemi Covid-19.

Berdasarkan data laporan keuangan per kuartal III-2020., koreksi laba bersih itu terjadi justru ketika pendapatan perusahaan naik menjadi Rp 83,38 triliun, naik 2,03% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 81,72 triliun.

Perusahaan mencatatkan penurunan beban usaha menjadi Rp 5,54 triliun dari sebelumnya Rp 5,76 triliun dan penurunan tajam beban lainnya menjadi hanya Rp 2,61 miliar dari sebelumnya Rp 22,71 miliar.

Total aset per September mencapai Rp 76,93 triliun, turun dari Desember 2019 yakni sebesar Rp 78,65 triliun dengan kas dan setara kas Rp 5,56 triliun, naik dari Desember 2019 yakni Rp 3,57 triliun.

Kewajiban perusahaan mencapai Rp 20,35 triliun dari Desember 2019 yakni Rp 27,72 triliun dan ekuitas Rp 76,93 triliun, turun dari Desember 2019 yakni Rp 78,65 triliun.

Pemegang saham terakhir dari perusahaan rokok asal Kediri, Jawa Timur ini yakni PT Suryaduta Invetama.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia pada 13 Agustus lalu, Heru Budiman, Corporate Secretary Gudang Garam, menjelaskan dampak pandemi Covid-19 akan berimbas pada penurunan laba bersih sekitar 25%, kendati ada prediksi kenaikan total pendapatan sekitar 25%.

"Turunnya laba bruto dan laba bersih per 30 Juni 2020 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya disebabkan oleh kenaikan beban cukai dan penurunan volume penjualan," katanya.

"Di samping itu, daya beli masyarakat tertentu masih belum pulih di tengah pandemi Covid-19," jelasnya.

Dia mengatakan, perseroan terus berupaya memastikan kepatuhan terhadap protokol-protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan dan World Health Organization (WHO).

"Perseroan menyediakan masker dan hand sanitizer, mengimbau karyawan untuk menjaga jarak serta melakukan pemeriksaan suhu tubuh bagi karyawan yang masuk ke kantor. Bagi karyawan yang bekerja dari rumah, kami menyediakan prasarana yang dibutuhkan agar karyawan tetap dapat melakukan pekerjaannya semaksimal mungkin," katanya.

"Tidak ada pemotongan gaji karyawan. Selama pelaksanaan PSBB dan dalam rangka upaya pelaksanaan social distancing, sebagian karyawan diizinkan untuk bekerja dari rumah secara bergiliran," sebutnya.

Di PT Surya Madistrindo, katanya, anak perusahaan yang merupakan distributor tunggal produk perseroan, kunjungan ke pelanggan dikurangkan sebagai upaya pelaksanaan social distancing.

Tahun lalu, Gudang Garam membukukan laba bersih Rp 10,80 triliun atau tumbuh 40% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018 yakni Rp 7,79 triliun.

Kenaikan laba bersih itu seiring dengan pendapatan perusahaan yang juga naik 15,47% menjadi Rp 110,52 triliun dari sebelumnya Rp 95,71 triliun.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pabriknya Kebakaran, Siapa Pemilik Gudang Garam (GGRM)?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular