Roundup

KRAS Bakal Jadi Holding, Jiwasraya Bakal Disuntik Rp 15 T?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
25 February 2020 08:54
Terdapat beberapa kabar pasar kemarin yang layak disimak untuk dijadikan pertimbangan dalam berinvestasi.
Foto: Arie Pratama
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (25/2/2020)  ditutup dengan posisi terkoreksi 1,28% di 5.807,05. 

Koreksi yang terjadi pada IHSG merespons terjadinya lonjakan kasus virus corona di luar China. Terutama di Korea Selatan. Menurut data terbaru John Hopkins University CSSE sudah ada 833 kasus infeksi virus corona dilaporkan di Negeri Ginseng. 

Terdapat beberapa kabar pasar kemarin yang layak disimak untuk dijadikan pertimbangan dalam berinvestasi.

1. Bakal Jadi Holding, KRAS Akan Spin Off Anak Usaha

PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) disebut akan berganti menjadi perusahaan holding investasi untuk produsen baja pelat merah. Sehingga nantinya operasional pabrik-pabrik baja yang dimiliki perusahaan akan dipegang melalui anak usahanya.

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan hal ini ditujukan untuk merampingkan bisnis perusahaan, sehingga diharapkan akan dijalankan dengan lebih fokus. Perusahaan ini nantinya juga masih akan membuka kesempatan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan baja asing.



2. Kinerja 2019 Menurun, Saham PTPP Ambles 5,32%

Harga saham PT PP Tbk (PTPP) ambles 75 poin atau 5,32% pada penutupan perdagangan Senin (24/02/2020). Harga saham PTPP ditutup pada level Rp 1.335/saham, padahal sebelumnya saham perusahaan masih di level Rp 1.410/saham.

Penurunan ini membuat PTPP menyentuh level terendah sejak 1 November 2014 sebesar Rp 1.330/saham. Berdasarkan data RTI pada perdagangan hari ini, saham PTPP bergerak di kisaran Rp 1.310-1395.

PTPP mencatatkan net foreign buy (all market) senilai Rp 164,65 juta, dan turnover senilai Rp 32,2 miliar. RTI mencatat beli asing senilai Rp 1,3 miliar (2,06%), dan jual asing Rp 1,2 miliar (1,8%). Sementara beli domestik tercatat Rp 30,9 miliar (47,94%) dan jual asing Rp 31 miliar (48,2%).



3. Saham Waskita Terjun Bebas 6,52%, WSBP Cetak Rekor Terendah

Harga saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) terjun 6,52% menjadi Rp 1.075 pada perdagangan Senin (24/2/2020). Penurunan saham WSKT yang paling dalam di antara BUMN Karya.

Pada hari ini harga saham WSKT ditransaksikan pada kisaran Rp 1.075-Rp 1.130. Penurunan harga saha, sejalan dengan aksi jual investor asing dengan nilai jual bersih Rp 12,33 miliar. Sejak awal tahun, asing telah membuang saham ini sebanyak Rp 66,57 miliar di pasar reguler.



4. Jreeeng! Negara Bakal Suntik Rp 15 T untuk Talangi Jiwasraya?

Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyampaikan tiga alternatif penyelesaian dana nasabah PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Dalam skema yang belum diputuskan bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tersebut, ada rencana Penyertaan Modal Negara (PNM) Rp 15 triliun untuk membayar polis nasabah dan menyelamatkan Jiwasraya.

Dalam dokumen yang disampaikan Kementerian BUMN di depan DPR, seperti dikutip CNBC Indonesia Senin (24/2/2020) ada 3 skema besar penyelamatan polis dan Jiwasraya.



5. Jatuh 5,85%, Saham ADHI Terendah dalam 8 Tahun

Harga saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) jatuh 55 poin atau 5,85% pada perdagangan Senin (24/2/2020). Harga saham ADHI ditutup pada level Rp 885 per saham. 

Penurunan ini menyebabkan saham ADHI menyentuh level terendah dalam 8 tahun terakhir. Sejak awal tahun, emiten yang dipimpin oleh Direktur Utama Budi Harto ini telah terjun dan menyebabkan kerugian 24,68%

Sementara itu, dalam perdagangan terakhir, asing masih melakukan aksi jual sebesar Rp 4 miliar. Sejak awal bulan, asing telah melepas saham ADHI dengan nilai jual bersih Rp 14,39 miliar.



6. Harga Saham Gocap, Asuransi Simas Lepas Semua Saham Bakrie

PT Asuransi Simas Jiwa dari Grup Sinar Mas akhirnya menjual semua kepemilikan saham sebesar 5,89% di saham PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dan mengantongi dana sebesar Rp 61,45 miliar. Besaran saham tersebut setara dengan sebanyak 1.228.979.768 saham BNBR.

Kepemilikan saham Asuransi Simas Jiwa di saham emiten holding Grup Bakrie itu melalui produk Simas Equity Fund 2. Harga penjualan yang ditransaksikan pada 18 Februari 2020 itu dilakukan di level harga Rp 50/saham. Saham BNBR, mengacu data BEI, masuk saham kategori tidur karena tidak aktif diperdagangkan.



7. Indosat Cetak Laba Rp 1,5 T di 2019, Saham ISAT Belum Pulih

Emiten telekomunikasi, PT Indosat Tbk (ISAT) membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,54 triliun pada tahun 2019, dari tahun sebelumnya yang mencatatkan kerugian Rp 2,40 triliun.

Dengan demikian, laba per saham juga meningkat menjadi Rp 288,74 per saham dari tahun sebelumnya minus Rp 442,38 per saham.

Mengacu laporan keuangan perusahaan yang dipublikasi di media massa, Senin (24/2/2020), perusahaan telekomunikasi dengan kode saham ISAT ini membukukan kenaikan pendapatan 11,40% menjadi Rp 26,11 triliun dari tahun sebelumnya Rp 23,13 triliun.

8. Lapkeu Disclaimer & Terancam Delisting, Ini Penjelasan AISA

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (ASIA) masih masuk dalam daftar perusahaan yang berpotensi dihapuskan pencatatannya (delisting) oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Laporan keuangan perseroan selama dua tahun berturut-turut mendapatkan catatan Opini Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer) dari akuntan.

Manajemen perusahaan dalam keterbukaan informasinya yang disampaikan ke BEI mengemukakan terdapat beberapa faktor yang menyebabkan lapkeu perseroan disclaimer.




(gus) Next Article Market Focus:IFG Life Kejar Target Pengalihan Polis Jiwasraya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular