
Dirut-Komut BNI Dirombak, 5 Anak Usaha Garuda Mau Ditutup

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (20/2/2020) ditutup dengan posisi menguat 0,23% di 5.942,487.
Setelah melakukan Rapat Dewan Gubernur (RDG) selama dua hari, BI memutuskan memangkas suku bunga 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 4,75%.
Terdapat beberapa kabar pasar kemarin yang layak disimak untuk dijadikan pertimbangan dalam berinvestasi.
1. Bangkok Bank Mau Caplok 89,12% Saham Permata? Ini Syarat OJK
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) angkat suara soal niat Bangkok Bank Public Company Limited (PCL) menjadi pemegang saham mayoritas di PT Bank Permata Tbk (BNLI). Menurut OJK langkah ini bisa dilakukan asal memenuhi aturan yang ada.
Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan OJK Heru Kristiyana mengatakan dalam aturan OJK pemegang saham baru berbadan hukum bank hanya bisa menguasai maksimal 40% saham jika mengakuisisi satu bank saja.
"Bila ingin one step (langsung) mayoritas mereka harus mengambil dua bank dan menggabungkannya. Jadi mereka membantu proses konsolidasi di Indonesia," ujarnya di Jakarta, Kamis (20/2/2020).
2. Bikin Mubazir, Erick Thohir Bakal Tutup 5 Anak Usaha Garuda
Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan bakal melikuidasi lima anak usaha di PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA). Hal ini dilakukan lantaran dinilai keberadaan anak-anak tersebut tak memberikan manfaat untuk induk usahanya yang fokus pada maskapai penerbangan ini.
Erick mengatakan saat ini kementerian memang menunggu izin dari Presiden Jokowi untuk dapat melakukan merger dan likuidasi untuk perusahaan-perusahaan BUMN. Langkah ini dilakukan untuk jumlah perusahaan BUMN dan anaknya agar tak menggembung, apalagi jika sudah tak lagi dapat diperbaiki kondisinya.
"Lima anak usaha Garuda yang siap dilikuidiasi, ga ada manfaatnya. Ini adalah hasil rapat dengan dewan direksi dan komisaris perusahaan," kata Erick di tengah rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Kamis (20/2/2020).
3. Laba BCA 2019 Tembus Rp 28,6 T, Melesat 11%
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melaporkan kinerja laba bersih sepanjang tahun 2019. Hasilnya, laba bersih bank milik Grup Djarum ini tumbuh 10,5% menjadi Rp 28,6 triliun dari tahun sebelumnya Rp 25,9 triliun.
Manajemen mengungkapkan kinerja usaha BCA tetap solid di tengah konsumsi domestik yang moderat dan ketidakpastian global yang masih berlanjut.
Dalam konferensi pers Kamis sore (20/2/2020), manajemen BCA menegaskan pihaknya mampu mempertahankan keuntungan bisnisnya dalam perbankan transaksi dan penyaluran kredit sehingga dana giro dan tabungan (CASA) dapat tumbuh 9,9% mencapai Rp 532,0 triliun dan total kredit meningkat 9,5% menjadi Rp 603,7 triliun.
4. Sah! Herry Sidharta Jadi Dirut & Agus Marto Jadi Komut BNI
Rapat Umum Pemegangan Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) memutuskan mengangkat Herry Sidharta sebagai Direktur Utama dan Agus Derwawan Wintarto Martowardojo sebagai Komisaris Utama. Herry Sidharta menggantikan Dirut sebelumnya Ahmad Baiquni.
Selain itu, RUPST itu juga mengangkat Anggoro Eko Cahyo sebagai Wakil Direktur Utama BNI.
5. Geger Nuryaman Diangkat Jadi Direktur Bukopin
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) menyetujui pergantian anggota direksi perusahaan.
Rapat yang digelar di Kantor Pusat Bank Bukopin, Kamis (20/2/2020) dipimpin oleh Komisaris Utama Independen, Mustafa Abubakar dan hanya membahas satu Agenda yaitu Persetujuan Perubahan Susunan Pengurus perusahaan.
Dalam Agenda tersebut perusahaan meminta persetujuan kepada para pemegang saham untuk menerima pengunduran diri Muhammad Rachmat Kaimuddin selaku Direktur Perseroan terhitung efektif sejak tanggal 6 Januari 2020.
6. Setelah Jamu Godok & Cair, Kini Tolak Angin Berbentuk Kapsul
Perjalanan panjang Tolak Angin, produk milik PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) sudah melewati tahun-tahun yang panjang.
Berawal dari tahun 1940, cikal bakal Tolak Angin dalam bentuk jamu godokan mulai dijual ke masyarakat. Kemudian 50 tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1992, Tolak Angin bertransformasi dan diproduksi dalam bentuk cair seperti yang dikenal hingga sekarang.
Rupanya racikan Tolak Angin yang awalnya dibuat oleh Ibu Rachmat Sulistyo tak berhenti sampai di situ. Tolak Angin yang dibuat dari bahan herbal berkhasiat seperti Jahe, Daun Mint, Adas, Kayu Ules, Daun Cengkeh dan ditambah Madu, diproses lagi menjadi bentuk yang lebih modern.
7. Tenang, Tak Ada Agenda Ganti Direksi BTN di RUPST 12 Maret
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Kamis 12 Maret mendatang di Gedung Menara Bank BTN pukul 14.00 WIB.
Ada tujuh agenda yang disiapkan sebagaimana terungkap dalam undangan RUPST yang disampaikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis ini (20/2/2020).
Namun dari tujuh agenda tersebut tidak ada agenda perubahan susunan pengurus perusahaan baik komisaris maupun direksi bank yang fokus pada KPR ini. Sebelumnya Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan adanya perbaikan kinerja Bank Tabungan Negara dengan adanya manajemen baru di perusahaan yang dirombak 27 November 2019.
8. Laba CIMB Niaga & Bank Danamon Keok, Cuma Naik 4%
Dua bank swasta yang masuk kategori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) IV dengan modal inti di atas Rp 30 triliun yakni PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) merilis laporan keuangan untuk tahun 2019.
Hasilnya, laba kedua bank yang dipegang investor asing ini naik tapi hanya single digit. CIMB Niaga mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 3,65 triliun dari tahun sebelumnya yakni Rp 3,48 triliun, atau naik hanya 4,88%.
Sementara itu, Bank Danamon membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 4,07 triliun pada tahun 2019, atau tumbuh 4% dari tahun sebelumnya. Sebagai perbandingan, pada 2018, Bank Danamon mencatatkan laba bersih 2018 sebesar Rp 3,9 triliun naik 7% dibandingkan periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp 3,7 triliun.
9. Waskita Toll Road Bakal Lepas 4 Ruas Tol Tahun Ini
PT Waskita Toll Road menyampaikan rencana divestasi atas empat ruas tol yang dikelola perseroan pada tahun ini.
Direktur Utama PT Waskita Toll Road WTR) Herwidiakto menyampaikan, perseroan masih melakukan kajian terhadap divestasi empat ruas tol. Namun, dirinya enggan membeberkan, berapa target dana yang akan dihimpun dari divestasi 4 ruas tol anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT) ini.
Empat ruas yang akan dilepas sebagian adalah bagian dari proyek Trans Jawa, antara lain ruas tol Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, serta Pasuruan-Probolinggo.
(tas/tas) Next Article Laba Astra Drop 8% di Q1, Pizza Hut Tegaskan Tak Ada PHK