Internasional

Awas! Singapura dan Jepang Terancam Resesi

Rehia Sebayang & Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
18 February 2020 06:57
Jepang
Foto: REUTERS/Edgar Su
Jepang melaporkan perlambatan dalam ekonominya pada kuartal Desember. Perekonomian Jepang berkontraksi tajam di kuartal IV-2019, bahkan menjadi yang terdalam sejak 6 tahun terakhir.

Data dari Cabinet Office menunjukkan produk domestic bruto (PDB) kuartal IV-2019 berkontraksi 1,6% dari quarter-on-quarter (QoQ). Penurunan itu jauh lebih buruk daripada yang diperkirakan oleh para ekonom yang seharusnya hanya kontraksi 1%.

Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) negara itu juga menyusut 6,3% secara tahunan (YoY). Angka itu lebih parah dari perkiraan pasar, yang memproyeksikan penurunan 3,7% (YoY).

Perlambatan ekonomi ini juga merupakan penurunan pertama dalam lima kuartal dan penurunan terbesar sejak kuartal-II 2014. Kenaikan pajak penjualan pada bulan April tahun lalu menghantam pengeluaran konsumen dan bisnis.

Parahnya, para analis mengatakan ekonomi negeri sakura juga diperkirakan akan berkinerja buruk pada kuartal saat ini. Ini bisa membuat Jepang terjerat ke dalam resesi.

Para analis menyebut dampak epidemi corona bisa "merusak" Jepang. Apalagi corona sudah dipastikan menghantam ekonomi China, yang begitu penting bagi Jepang.

Perlambatan ekonomi di China berarti menurunnya permintaan. Oleh karena itu, ekspor Jepang hampir pasti tertekan dan bisa mempengaruhi PDB secara keseluruhan.

Selain ekspor barang, dampak juga akan datang dari sektor pariwisata. Sepanjang 2019, jumlah kunjungan wisatawan asing (wisman) ke Jepang adalah 31,88 juta, di mana China menyumbang 9,59 juta kunjungan.

"Ada peluang yang cukup bahwa ekonomi akan mengalami kontraksi lagi pada Januari-Maret. Virus (corona) ini terutama akan menekan pariwisata yang masuk dan ekspor, serta juga dapat membebani konsumsi domestik cukup banyak," kata Taro Saito, rekan peneliti eksekutif di NLI Research Institute.

"Jika epidemi ini tidak bisa ditangani hingga pada saat Olimpiade Tokyo, kerugian ekonomi (yang dibawanya) akan sangat besar," katanya, sebagaimana dilaporkan Reuters.


(sef/sef)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular