Awal Pekan, IHSG Langsung Terbenam ke Zona Merah

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
17 February 2020 09:35
Awas Virus Corona Masih Menghantui Pasar
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Bagaimanapun juga akibat virus ini perekonomian China menjadi terpukul. Aktivitas produksi menjadi terhambat. Menurut kajian yang dilakukan oleh Morgan Stanley, dampak virus corona berpotensi memangkas pertumbuhan ekonomi China hingga 0,8-1,3 persen poin pada semester pertama 2020.

Kajian lain yang dilakukan oleh Bank Dunia mengatakan bahwa ekonomi Indonesia dan China terhubung dengan erat. Sehingga kala laju pertumbuhan ekonomi China turun 1 persen poin saja maka berpotensi memangkas pertumbuhan ekonomi tanah air sebesar 0,3 persen poin.

China memang merupakan mitra dagang strategis bagi Indonesia. Indonesia banyak mengekspor komoditas seperti minyak sawit mentah (CPO) dan batu bara ke China. Sementara itu, China juga menjadi salah satu pemasok terbesar bahan baku industri manufaktur RI serta produk-produk konsumen ke Indonesia.

Dengan adanya wabah virus corona, aktivitas perdagangan Indonesia dengan China jadi terganggu. Dari sisi ekspor, ada kemungkinan permintaan China melambat dan pelabuhan tak beroperasi pada kapasitas penuh. Dari sisi impor, barang-barang China mengalami delay produksi dan pengiriman ke Indonesia.

Tentu hal tersebut bukan kabar yang baik untuk perekonomian Indonesia yang berada dalam tekanan di sepanjang 2019 lalu. Nilai perdagangan Indonesia China pada 2018 saja sudah mencapai 7% dari PDB. Sedangkan aktivitas ekspor-impor sendiri berkontribusi hingga 20% menyusun PDB struktural tanah air.

Hari ini, akan ada rilis data neraca perdagangan untuk bulan Januari. Menurut poling CNBC Indonesia, neraca dagang Indonesia bulan Januari 2020 diramal tekor US$ 152 juta sebagai akibat dari faktor musiman awal tahun dan libur tahun baru imlek.

Sampai sejauh ini, dampak virus corona terhadap perdagangan dengan Indonesia belum bisa dipastikan, mengingat merebaknya virus corona secara signifikan baru terjadi di akhir Januari dan bertepatan dengan perayaan tahun baru imlek.

Namun neraca dagang yang diramal tekor ini juga sudah cukup memberi tekanan pasar saham tanah air. Buktinya IHSG masih melanjutkan pelemahan sampai sekarang. Pada 09.25 WIB, IHSG terkoreksi 0,12% (lebih dalam dari pembukaan) ke level 5.859,59.


TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular