Neraca Dagang RI Surplus, IHSG Hijau tapi Asing Kabur Rp573 M

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
15 February 2021 15:31
Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup positif pada perdagangan Senin (15/2/2021), setelah neraca dagang Indonesia periode Januari 2021 dilaporkan kembali surplus.

Indeks acuan bursa saham Tanah Air tersebut ditutup menguat 0,77% di level 6.270,32 pada hari ini.

Data mencatat, nilai transaksi pada hari ini mencapai Rp 12,2 triliun dan terpantau investor asing menjual bersih Rp 573 miliar di pasar reguler. Tercatat 299 saham naik, 182 turun, dan sisanya 160 stagnan.

Asing melakukan jual bersih (net sell) di saham PT Astra International Tbk (ASII) sebesar Rp 530 miliar dan di saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 173 miliar.

Sementara itu, pembelian bersih oleh investor asing (net buy) dilakukan di saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 134 miliar dan di saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar Rp 37 miliar.

Kenaikan IHSG hari ini disebabkan sentimen positif dari rilis data neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2021 yang kembali mencatatkan surplus.

Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini merilis data neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2021. Kepala BPS Suhariyanto melaporkan nilai impor bulan lalu adalah US$ 13,34 miliar, turun 6,49% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY).

Adapun nilai ekspor per Januari 2021 sebesar US$ 15,3 miliar atau naik 12,24%. Sehingga, neraca perdagangan Indonesia membukukan surplus US$ 1,96 miliar. Surplus neraca perdagangan sudah terjadi selama sembilan bulan beruntun.

"Terjadi penurunan impor migas 21,9% YoY dan barang non-migas sebesar 4% YoY. Ekspor naik bagus, impor masih kontraksi 6,49% YoY," kata Kecuk, sapaan akrab Suhariyanto.

Beralih ke AS, Presiden ke-46 Joseph 'Joe' Biden terus berupaya untuk mendorong agar stimulus fiskal senilai US$ 1,9 triliun agar bisa cair secepatnya. Selain itu, untuk memulihkan perekonomian AS yang mati suri akibat Covid-19, Biden juga memborong sejumlah besar pasokan vaksin.

Sebelumnya juga pada Kamis (11/2/2021) pekan lalu, Biden telah meneken kesepakatan pembelian 200 juta dosis vaksin Covid-19 dari Moderna dan Pfizer, sehingga total dosis vaksin yang dimiliki Negara Adidaya itu mencapai 600 juta.

Program vaksinasi yang terus berjalan meski penuh tantangan membuat optimisme membuncah. Pelaku pasar dan investor menjadi lebih agresif untuk memburu aset-aset berisiko seperti saham.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular