
Analisis
Korban Tewas Corona 1.300 Lebih, Harga Emas Terus Melesat
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
13 February 2020 15:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia menguat pada perdagangan Kamis (13/2/2020) akibat memburuknya sentimen pelaku pasar setelah korban virus corona melonjak signifikan.
Pada pukul 15:00 WIB, emas diperdagangkan di level US$ 1.573,67/troy ons, menguat 0,53% di pasar spot, melansir data Refnitiv.
Emas merupakan aset aman (safe haven) yang menjadi target investasi kala sentimen pelaku pasar memburuk dan menghindari aset-aset berisiko.
Berdasarkan data dari satelit pemetaan ArcGis, total korban meninggal akibat virus corona atau yang dinamai Covid-19 sebanyak 1.367 orang. Dari total tersebut, sebanyak dua orang yang meninggal di luar China. Covid-19 kini telah menjangkiti lebih dari 60.000 orang di seluruh dunia.
Angka tersebut naik signifikan dibandingkan laporan kemarin dimana sebanyak 1.115 orang, dan menjangkiti sekitar 45.000 orang di seluruh dunia.
Akibatnya, pelaku pasar kembali cemas wabah Covid-19 belum mencapai puncaknya. Rabu kemarin sempat muncul harapan wabah Covid-19 akan segera berakhir.
Penasihat medis terkemuka di China mengatakan penyebaran Covid-19 akan mencapai puncaknya di bulan ini. Itu artinya dalam beberapa bulan ke depan, wabah virus yang berasal dari kota Wuhan tersebut akan berakhir.
Hal tersebut diperkuat oleh Zhong Nanshan, epidemiolog China yang berhasil 'mengusir' SARS pada 2002-2003, memperkirakan penyebaran virus Corona akan selesai dalam sekitar dua bulan mendatang.
"Saya berharap kejadian ini bisa selesai sekitar April," ujar Zhong, sebagaimana diwartakan Reuters Rabu (12/2/2020).
Tetapi nyatanya jumlah pasien justru melonjak setelah pemerintah China mulai menggunakan "diagnosa secara klinis" sehingga terjadi penambahan jumlah korban yang terjangkit lebih dari 13.000 orang.
"Peningkatan jumlah kasus corona yang signifikan di provinsi Hubei (China), yang merupakan asal virus tersebut telah berdampak buruk pada sentimen pelaku pasar" kata John Sharma, ekonom National Australia Bank sebagaimana dilansir CNBC International.
Tetapi penguatan emas masih terbatasi oleh perkasanya dolar Amerika Serikat (AS). Indeks dolar saat ini berada di level tertinggi dalam empat bulan terakhir.
"Situasi ini lebih memangkas penguatan emas dibandingkan dampak negatif. Dengan indeks dolar yang tinggi, ruang bagi emas untuk terus menguat menjadi terbatas" kata Sharma.
Pada pukul 15:00 WIB, emas diperdagangkan di level US$ 1.573,67/troy ons, menguat 0,53% di pasar spot, melansir data Refnitiv.
Emas merupakan aset aman (safe haven) yang menjadi target investasi kala sentimen pelaku pasar memburuk dan menghindari aset-aset berisiko.
Angka tersebut naik signifikan dibandingkan laporan kemarin dimana sebanyak 1.115 orang, dan menjangkiti sekitar 45.000 orang di seluruh dunia.
Akibatnya, pelaku pasar kembali cemas wabah Covid-19 belum mencapai puncaknya. Rabu kemarin sempat muncul harapan wabah Covid-19 akan segera berakhir.
Penasihat medis terkemuka di China mengatakan penyebaran Covid-19 akan mencapai puncaknya di bulan ini. Itu artinya dalam beberapa bulan ke depan, wabah virus yang berasal dari kota Wuhan tersebut akan berakhir.
Hal tersebut diperkuat oleh Zhong Nanshan, epidemiolog China yang berhasil 'mengusir' SARS pada 2002-2003, memperkirakan penyebaran virus Corona akan selesai dalam sekitar dua bulan mendatang.
"Saya berharap kejadian ini bisa selesai sekitar April," ujar Zhong, sebagaimana diwartakan Reuters Rabu (12/2/2020).
Tetapi nyatanya jumlah pasien justru melonjak setelah pemerintah China mulai menggunakan "diagnosa secara klinis" sehingga terjadi penambahan jumlah korban yang terjangkit lebih dari 13.000 orang.
"Peningkatan jumlah kasus corona yang signifikan di provinsi Hubei (China), yang merupakan asal virus tersebut telah berdampak buruk pada sentimen pelaku pasar" kata John Sharma, ekonom National Australia Bank sebagaimana dilansir CNBC International.
Tetapi penguatan emas masih terbatasi oleh perkasanya dolar Amerika Serikat (AS). Indeks dolar saat ini berada di level tertinggi dalam empat bulan terakhir.
"Situasi ini lebih memangkas penguatan emas dibandingkan dampak negatif. Dengan indeks dolar yang tinggi, ruang bagi emas untuk terus menguat menjadi terbatas" kata Sharma.
Next Page
Analisis Teknikal
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular