
Siap-siap Tarik Investor, GMF AeroAsia Mau Private Placement
tahir saleh, CNBC Indonesia
04 February 2020 07:37

Jakarta, CNBC Indonesia - Anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk (GMFI) atau GMF AeroAsia, menjajaki peluang Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement dengan menggandeng investor strategis.
Rencana ini diketahui tertunda dari kuartal II tahun lalu karena terkendali harga saham GMFI yang kurang baik. Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, saham GMFI dalam setahun terakhir turun 61,26%.
Pada perdagangan Senin kemarin (3/2/2020), saham GMFI minus 7,08% di level Rp 105/saham. Saham GMFI paling tinggi sempat terjadi pada 6 Maret 2019 yakni Rp 316/saham.
"Proses private placement dengan strategic partner saat itu [tahun lalu] terkendala harga saham GMFI yang saat itu masih kurang baik. GMF akan kembali mengkaji ulang strategi yang perlu dilakukan agar dapat melempar harga saham yang baik," kata Tazar Marta Kurniawan, dalam dokumen hasil paparan publik pada 28 Januari 2020, dikutip CNBC Indonesia.
Selain proses private placement yang akan dikaji lagi, Tazar juga menjelaskan proses kerja sama GMF dengan Lion Air juga masih dalam dalam proses, diharapkan segera terealisasi. "Terdapat potensi yang sangat besar dari bisnis Engine," kata Tazar Marta.
Lebih lanjut, dalam keterbukaan informasi GMFI Senin kemarin, manajemen perusahaan hanggar pesawat ini menjelaskan bahwa memang ada pemberitaan terkait pernyataan perseroan soal private placement.
Namun, perseroan menyampaikan bahwa masih melakukan kajian terkait langkah- langkah dan strategi yang diperlukan untuk melakukan private Placement.
"Perseroan masih terus melakukan kajian secara internal untuk dapat menyusun langkah-langkah dan strategi pelaksanaan proses private placement yang efektif. Perseroan masih melakukan kajian untuk melakukan PMTHMETD. Jika dirasa perlu, perseroan akan berkonsultasi dengan pemegang saham dan Bursa terkait pelaksanaan PMTHMETD," kata Among Maryati, VP Corporate Secretary & Legal GMF, dalam suratnya kepada BEI.
"Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap operasional dan kinerja keuangan perseroan," katanya.
Pada awal-awal 2019, manajemen lama GMFI juga menegaskan adanya rencana pelepasan 10% saham melalui private placement setelah mendapat restu dari pemegang saham. Ini merupakan bagian dari rencana pelepasan saham yang sudah diskenariokan pada saat proses pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) Oktober 2017.
Saat itu, manajemen lama GMFI menyatakan private placement akan dilaksanakan melalui dua skenario. Pertama, melepas 8,28% untuk investor strategis dan 1,72% akan diperuntukkan kepada manajemen dan karyawan melalui program Management Stock Option Program (MSOP) serta Employment Stock Option Program (ESOP).
Pelepasan saham kepada investor strategis ini ditujukan untuk memperkuat struktur permodalan perusahaan sekaligus mendukung ekspansi perusahaan.
(tas) Next Article Anjlok Saat RUPSLB Garuda, Saham GMFI Mulai Terbang Lagi
Rencana ini diketahui tertunda dari kuartal II tahun lalu karena terkendali harga saham GMFI yang kurang baik. Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, saham GMFI dalam setahun terakhir turun 61,26%.
Pada perdagangan Senin kemarin (3/2/2020), saham GMFI minus 7,08% di level Rp 105/saham. Saham GMFI paling tinggi sempat terjadi pada 6 Maret 2019 yakni Rp 316/saham.
"Proses private placement dengan strategic partner saat itu [tahun lalu] terkendala harga saham GMFI yang saat itu masih kurang baik. GMF akan kembali mengkaji ulang strategi yang perlu dilakukan agar dapat melempar harga saham yang baik," kata Tazar Marta Kurniawan, dalam dokumen hasil paparan publik pada 28 Januari 2020, dikutip CNBC Indonesia.
Selain proses private placement yang akan dikaji lagi, Tazar juga menjelaskan proses kerja sama GMF dengan Lion Air juga masih dalam dalam proses, diharapkan segera terealisasi. "Terdapat potensi yang sangat besar dari bisnis Engine," kata Tazar Marta.
Lebih lanjut, dalam keterbukaan informasi GMFI Senin kemarin, manajemen perusahaan hanggar pesawat ini menjelaskan bahwa memang ada pemberitaan terkait pernyataan perseroan soal private placement.
Namun, perseroan menyampaikan bahwa masih melakukan kajian terkait langkah- langkah dan strategi yang diperlukan untuk melakukan private Placement.
"Perseroan masih terus melakukan kajian secara internal untuk dapat menyusun langkah-langkah dan strategi pelaksanaan proses private placement yang efektif. Perseroan masih melakukan kajian untuk melakukan PMTHMETD. Jika dirasa perlu, perseroan akan berkonsultasi dengan pemegang saham dan Bursa terkait pelaksanaan PMTHMETD," kata Among Maryati, VP Corporate Secretary & Legal GMF, dalam suratnya kepada BEI.
"Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap operasional dan kinerja keuangan perseroan," katanya.
Pada awal-awal 2019, manajemen lama GMFI juga menegaskan adanya rencana pelepasan 10% saham melalui private placement setelah mendapat restu dari pemegang saham. Ini merupakan bagian dari rencana pelepasan saham yang sudah diskenariokan pada saat proses pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) Oktober 2017.
Saat itu, manajemen lama GMFI menyatakan private placement akan dilaksanakan melalui dua skenario. Pertama, melepas 8,28% untuk investor strategis dan 1,72% akan diperuntukkan kepada manajemen dan karyawan melalui program Management Stock Option Program (MSOP) serta Employment Stock Option Program (ESOP).
Pelepasan saham kepada investor strategis ini ditujukan untuk memperkuat struktur permodalan perusahaan sekaligus mendukung ekspansi perusahaan.
(tas) Next Article Anjlok Saat RUPSLB Garuda, Saham GMFI Mulai Terbang Lagi
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular