Virus Corona Belum Terkendali, Harga CPO Makin Anjlok

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
31 January 2020 11:22
Harga CPO anjlok lebih dari 1% karena virus corona yang serang China sebabkan penurunan konsumsi domestik.
Foto: Pekerja membongkar buah sawit dari sebuah truk di sebuah pabrik kelapa sawit di Salak Tinggi, di luar Kuala Lumpur 4 Agustus 2014. REUTERS / Samsul Said / File Photo
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas minyak sawit mentah (CPO) kembali mengalami koreksi pada perdagangan hari ini. Pemicunya masih sama, apalagi kalu bukan virus corona yang gemparkan dunia sebulan terakhir.

Jumat (31/1/2020) harga CPO kontrak pengiriman April 2020 di Bursa Malaysia Derivatif (BMD) turun 1,6% dibanding posisi penutupan kemarin menjadi RM 2.609/ton.

Virus corona yang menyebabkan pneumonia pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada awal tahun ini. Virus yang menyerang sistem pernapasan ini masih satu jenis dengan virus penyebab SARS 2002-2003.

Kini virus ini semakin menyebar luas hingga membuat WHO mendeklarasikan merebaknya virus ini menjadi kondisi darurat global. Pasalnya dalam waktu sebulan terakhir virus ini telah menjangkiti lebih dari 9.000 orang dan menewaskan ratusan orang.

CNBC Internasional melaporkan jumlah orang yang terjangkit virus corona sudah mencapai 9.692 dan jumlah korban yang meninggal bertambah menjadi 213 orang. Berbagai maskapai penerbangan global untuk sementara menghentikan penerbangan ke berbagai daerah di China.

"Wabah virus corona kini menjadi perhatian utama karena menurunkan konsumsi domestik di China" kata Marcello Cultera, Institutional Sales Manager di Phillip Futures yang berbasis di Kuala Lumpur, Malaysia.

Harga batu bara sudah tertekan sejak hubungan India dan Malaysia merenggang. Kritik yang dilayangkan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad terhadap sikap India yang dinilai anti-Islam berbuntut panjang.

India dikabarkan melakukan aksi boikot terhadap segala jenis produk sawit Malaysia. Kabar ini langsung ditampik oleh India. Namun sejak Oktober ekspor Malaysia ke India juga turun drastis hingga awal tahun ini.

Reuters melaporkan, ada kemungkinan tingkat produksi untuk periode 1-25 Januari 2019 naik 1,94%. Hal ini juga menjadi sentimen lain yang menekan harga CPO. Sementara, Indonesia sebagai produsen terbesar CPO global akan menerapkan pajak ekspor senilai US$ 18 /ton CPO pada Februari besok.

[Gambas:Video CNBC]




TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg) Next Article Telisik Harga CPO di Tengah Aksi India Boikot Sawit Malaysia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular