
Wadaw! Virus Corona Menerjang Harga CPO & Sehari Drop 6%
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
28 January 2020 11:16

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Malaysia Derivatif (BMD) kembali dibuka, harga minyak sawit mentah (CPO) langsung terjun bebas. Pelemahan permintaan dari China dan India jadi pemicu utama anjloknya harga CPO pada perdagangan hari ini.
Selasa (28/1/2020) harga CPO kontrak pengiriman April 2020 anjlok 6,22% dalam sehari. Harga CPO berada di level RM 2.683/ton pada 10.30 WIB dan merupakan penurunan paling tajam di tahun ini.
Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan harga CPO anjlok signifikan hari ini. Pertama adalah China yang memasuki fase liburan tahun baru imlek. Biasanya pada masa liburan seperti itu permintaan berkurang. Hal ini disampaikan oleh Anilkumar Bagani selaku kepala riset Sunvin Group, broker minyak nabati berbasis di Mumbai.
Saat tahun baru imlek, biasanya libur akan berlangsung selama satu minggu. Namun dengan adanya virus corona yang merebak di China, libur bisa lebih panjang hingga awal Februari nanti.
Virus corona merupakan virus yang menyebabkan pneumonia pada orang yang terjangkit. Virus ini merupakan virus dari golongan yang sama dengan penyebab wabah SARS 17 tahun lalu. Pertama kali ditemukan di Wuhan awal bulan ini, kini virus ganas ini telah menjangkiti 4.474 orang dan menyebabkan kematian pada 107 orang, menurut data pemetaan satelit ArcGis oleh John Hopkins CSSE.
Jumlah korban terinfeksi dan meninggal paling banyak ditemukan di China. Semua korban meninggal berasal dari China, sementara dari sekian banyak kasus yang dilaporkan 98,5% berasal dari China. Tentu hal ini bukan kabar yang baik untuk pasar komoditas, salah satunya CPO.
Faktor kedua yang juga menjadi penyebab anjloknya harga CPO adalah impor minyak sawit Malaysia oleh India yang anjlok drastis di bulan Januari. Reuters melaporkan impor minyak sawit Malaysia oleh India Januari ini diperkirakan kurang dari 70.000 ton. Merosot jauh dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai 253.889 ton.
Bahkan impor minyak sawit pada bulan Februari diperkirakan kurang dari 10.000 ton. Pada 2019 total impor minyak sawit Malaysia oleh India mencapai 4,4 juta ton, atau 48% dari total impor minyak sawit India. Dengan jumlah tersebut, artinya India mengimpor minyak sawit Malaysia sebanyak 367.4569 ton per bulannya.
Kini India beralih membeli minyak sawit dari Indonesia. Pada 8 Januari lalu, India memberlakukan pelarangan impor minyak sawit olahan. Namun secara verbal pemerintah India juga menginstruksikan para pelaku industri untuk tak membeli minyak sawit dari Malaysia.
Aksi boikot minyak sawit Malaysia ditengarai oleh geramnya India merespons kritik perdana menteri Malaysia Mahathir Mohamad yang menilai India sebagai negara yang anti-Islam.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(twg/twg) Next Article Ada Kabar Buruk dari Malaysia, CPO Berpotensi Tertekan Besok
Selasa (28/1/2020) harga CPO kontrak pengiriman April 2020 anjlok 6,22% dalam sehari. Harga CPO berada di level RM 2.683/ton pada 10.30 WIB dan merupakan penurunan paling tajam di tahun ini.
Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan harga CPO anjlok signifikan hari ini. Pertama adalah China yang memasuki fase liburan tahun baru imlek. Biasanya pada masa liburan seperti itu permintaan berkurang. Hal ini disampaikan oleh Anilkumar Bagani selaku kepala riset Sunvin Group, broker minyak nabati berbasis di Mumbai.
Saat tahun baru imlek, biasanya libur akan berlangsung selama satu minggu. Namun dengan adanya virus corona yang merebak di China, libur bisa lebih panjang hingga awal Februari nanti.
Jumlah korban terinfeksi dan meninggal paling banyak ditemukan di China. Semua korban meninggal berasal dari China, sementara dari sekian banyak kasus yang dilaporkan 98,5% berasal dari China. Tentu hal ini bukan kabar yang baik untuk pasar komoditas, salah satunya CPO.
Faktor kedua yang juga menjadi penyebab anjloknya harga CPO adalah impor minyak sawit Malaysia oleh India yang anjlok drastis di bulan Januari. Reuters melaporkan impor minyak sawit Malaysia oleh India Januari ini diperkirakan kurang dari 70.000 ton. Merosot jauh dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai 253.889 ton.
Bahkan impor minyak sawit pada bulan Februari diperkirakan kurang dari 10.000 ton. Pada 2019 total impor minyak sawit Malaysia oleh India mencapai 4,4 juta ton, atau 48% dari total impor minyak sawit India. Dengan jumlah tersebut, artinya India mengimpor minyak sawit Malaysia sebanyak 367.4569 ton per bulannya.
Kini India beralih membeli minyak sawit dari Indonesia. Pada 8 Januari lalu, India memberlakukan pelarangan impor minyak sawit olahan. Namun secara verbal pemerintah India juga menginstruksikan para pelaku industri untuk tak membeli minyak sawit dari Malaysia.
Aksi boikot minyak sawit Malaysia ditengarai oleh geramnya India merespons kritik perdana menteri Malaysia Mahathir Mohamad yang menilai India sebagai negara yang anti-Islam.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(twg/twg) Next Article Ada Kabar Buruk dari Malaysia, CPO Berpotensi Tertekan Besok
Most Popular