Masuk Indeks LQ45, Begini Kinerja Saham ACES, TBIG & TOWR

tahir saleh, CNBC Indonesia
28 January 2020 11:02
Masuk Indeks LQ45, Begini Kinerja Saham ACES, TBIG & TOWR
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyusun ulang daftar saham pengisi indeks LQ45, indeks 45 saham paling likuid, untuk periode Februari 2020 hingga Juli 2020.

Data BEI mencatat ada tiga saham baru yang masuk yakni saham PT Ace Hardware Tbk (ACES), lalu saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).


Sementara saham yang keluar yaitu PT Indika Energy Tbk (INDY), saham PT Medco Energy Internasional Tbk (MEDC) dan saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).

Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI Irvan Susandy dalam surat pengumuman hari ini mengatakan BEI telah melakukan evaluasi dan metodologi indeks LQ45.

"Pada Januari 2020 ini telah dilakukan evaluasi mayor guna menetapkan daftar saham dan menyesuaikan bobot atas saham-saham yang digunakan dalam perhitungan indek LQ45," kata Irvan, seperti dikutip hari laman pengumuman BEI.

LQ45 adalah indeks yang mengukur performa harga dari 45 saham-saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.

[Gambas:Video CNBC]



PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES)
Data BEI mencatat, saham peritel alat rumah tangga dan perkakas ini sudah naik 6,35% sejak awal Januari hingga Selasa ini (28/1/2020) atau year to date di level Rp 1.590/saham, kendati khusus hari ini pada sesi I sahamnya minus 2,15%.

Saham ACES hari ini diperdagangkan senilai Rp 12,65 miliar dengan volume perdagangan 9,75 juta saham.

Sejak awal tahun, saham ACES sudan diborong Rp 36,86 miliar di pasar reguler. Dalam 3 tahun terakhir investasi di saham ACES, investor mendapatkan cuan atau return 81%.

Laba bersih ACES tumbuh 4,27% secarata tahunan selama 9 bulan tahun 2019 menjadi Rp727,16 miliar dari periode yang sama tahun 2018 yakni Rp697,37 miliar.

Mengutip laporan keuangan, perseroan mengantongi penjualan bersih senilai Rp5,97 triliun per 30 September 2019 atau naik 15,69% year on year dari sebelumnya Rp 5,16 triliun.



PT Tower Bersama Infractructure Tbk (TBIG)
Saham TBIG year to date minus 3,66% di level Rp 1.185/saham. Selasa pagi ini, saham TBIG juga stagnan dengan kapitalisasi pasar Rp 26,85 triliun.

Sejak awal tahun hingga saat ini, investor asing sudah memborong saham ini di semua pasar sebesar Rp 25 miliar. Namun dalam 3 tahun terakhir, saham TBIG hanya naik 2,16%.

Per September 2019, TBIG membukukan pendapatan Rp 3,47 triliun, meningkat 9,52% dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,17 triliun. Tapi laba bersih minus 1,84% yoy menjadi Rp 611,96 miliar dari sebelumnya Rp 623,45 miliar.


PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)
Saham TOWR sudah menguat 4,35% year to date Rp 835/saham. Sesi pagi Selasa ini, saham TOWR stagnan dengan kapitalsiasi pasar Rp 42,60 triliun.

Sejak awal tahun asing sudah keluar Rp 155,90 miliar di semua pasar dari saham TOWR, dan dalam 3 tahun terakhir saham TOWR naik 11%.

Per September 2019, laba bersih TOWR turun sebesar 6,39% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yakni dari Rp 1,70 triliun menjadi Rp 1,6 triliun. Pendapatan justru naik 7,12% menjadi Rp 4,65 triliun dari periode yang sama pada 2018.


(tas/hps) Next Article Investor Borong LQ45, 9 Saham Ini Melesat 3% Lebih

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular