Tinggalkan IHSG, 6 Saham LQ45 Ini Cuan Besar

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
15 January 2020 13:39
Saham JPFA & CPIN mulai diburu pelaku pasar seiring naiknya tingkat kepercayaan konsumen dalam negeri.
Foto: Infografis/ Anggota baru Indeks LQ45 Yang Masuk dan Yang Terdepak /Aristya Rahadian Krisabella

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks LQ-45 mampu tumbuh 1,76% sejak awal tahun hingga Selasa (14/1/2020). Kinerja LQ45 tersebut mengungguli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tumbuh hanya 0,41%.

Sejauh ini kinerja saham-saham pada indeks buatan bursa yang terdiri dari 45 saham paling likuid tersebut rata-rata mengalami kenaikan, sebanyak 30 saham menguat, 14 saham melemah, dan hanya 1 saham yang stagnan.

Enam saham LQ-45 dengan penguatan tertinggi sejak awal tahun ialah: PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk/JPFA (+10,75%), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk/CPIN (+10,38%), PT Indo Tambangraya Megah Tbk /ITMG (+10,02%), PT Gudang Garam/GGRM (+9,43%), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk/TKIM (+8,76%), dan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk/HMSP (+8,1%).





Saham JPFA & CPIN mulai diburu pelaku pasar seiring naiknya tingkat kepercayaan konsumen dalam negeri. Bank Indonesia (BI) mengumumkan bahwa tingkat keyakinan konsumen Indonesia pada bulan Desember 2019 naik 2,2 poin menjadi 126,4, tertinggi dalam 6 bulan terakhir.



Sedangkan saham ITMG sempat diburu karena kenaikan harga batu bara di tingkat global yang mencapai US$ 72/ton. Hal ini dikarenakan stok batu bara di pelabuhan maupun unit pembangkit listrik di China sempat menipis sehingga harga terdorong naiknya permintaan.

Selain itu, adanya faktor hubungan AS-China yang membaik seiring adanya kesepakatan dagang fase I yang ditandatangani hari ini Rabu (15/1/2020) waktu AS. Membaiknya hubungan keduanya diperkirakan akan mempompa harga batu bara yang tahun lalu amblas lebih dari 30%. 



Pada saham HMSP & GGRM terdorong naik di awal tahun karena harganya amblas hingga 40% pada tahun 2019 karena adanya kebijakan kenaikan cukai rokok. Pemerintah per 1 Januari resmi menaikkan cukai hasil tembakau (CHT) lebih dari 20%, serta harga jual eceran (HJE) sebesar 35%.

Saham TKIM juga banyak diburu pelaku pasar karena prospek industri kertas yang di rasa masih cukup baik tahun ini.

[Gambas:Video CNBC]


TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/hps) Next Article Saham LQ45 Korban Corona

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular