
Genjot Kredit, BRI Siap Rilis Lagi Obligasi Rp 5 T

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) berencana menerbitkan Obligasi Berkelanjutan Tahap II senilai Rp 5 triliun, melanjutkan penerbitan Obligasi Berkelanjutan III Tahap I-2019 yang sudah diterbitkan tahun lalu juga dengan nilai sebesar Rp 5 triliun.
Obligasi ini adalah bagian dari Obligasi Berkelanjutan III-2019 dengan target dana Rp 20 triliun. Obligasi Berkelanjutan III itu memiliki masa periode penerbitan hingga 2021.
"Obligasi masih melanjutkan Obligasi Berkelanjutan kemarin [tahun lalu] dan itu belum kita eksekusi semua kemarin, baru kita eksekusi Rp 5 triliun [Tahap I] mungkin tahun ini bisa sama Rp 5 triliun," kata Direktur Utama Bank BRI, Sunarso usai Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan Tahun 2020 di Ritz Carlton Jakarta, Kamis (16/1/2020).
Pada penerbitan obligasi yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada November tahun lalu, BRI dibantu PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT Indo Premier, PT Mandiri Sekuritas, PT Samuel Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas sebagai penjamin emisi obligasi.
Pada tahap pertama itu, tingkat kupon yang ditawarkan cukup beragam, untuk Seri A dengan tenor setahun tingkat kupon sebesar 6,35%-7%. Seri B, dengan tenor tiga tahun, kupon yang ditawarkan sebesar 7,19%-7,79% dan Seri C dengan tenor 5 tahun, tingkat kuponnya 7,51%-8,21%.
Dana obligasi tersebut dipakai BRI untuk memperbesar penyaluran kredit. Sunarso mengatakan akan melihat komposisi pendanaan untuk mempertimbangkan periode penerbitan Obligasi Tahap Kedua ini.
"Nanti kita lihat komposisi pendanaan kita, tapi kita sekarang ini alhamdulillah [pendanaan] sehat. Yang penting acuannya gini global economy tumbuh berapa dan kita bisa tumbuh 5 persen [pertumbuhan ekonomi] sudah bagus, dan kemudian kita menyesuaikan pertumbuhan kredit kita plus sama dengan OJK," jelas Sunarso.
Lebih lanjut Sunarso mengatakan untuk penyaluran kredit sepanjang tahun lalu belum diumumkan.
"Nanti kita umumkan, kalau lihat sekarang BI Rate 5 persen dan trennya turun. Kredit tahun lalu masih tumbuh dari rata rata pasar karena pasarnya sudah diumumin 6 persen sekian di atas itu. Di atas rata-rata pasar kan udah diumumkan 6 persen, sekian yang saya berani umumkan suku bunga KUR 6 persen."
(tas/tas) Next Article Bidik Kredit Double Digit, Saham BBRI Sudah Melesat 21%
