Dapat Tuduhan Korupsi Rp 10 T, Manajemen Asabri Buka Suara
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
14 January 2020 08:28

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT Asabri (Persero) akhirnya buka suara merespons dugaan korupsi Rp 10 triliun yang ramai diberitakan. Manajemen Asabri menjelaskan operasional Asabri dalam kondisi baik dan tidak mengalami gangguan.
"Kegiatan operasional Asabri terutama proses penerimaan premi, proses pelayanan, dan proses pembayaran klaim berjalan dengan normal dan baik. Asabri dapat memenuhi semua pengajuan klaim tepat pada waktunya," kata manajemen Asabri dalam siaran pers yang dipublikasikan kemarin.
Namun kabar yang menyebutkan bahwa Asabri terjebak dalam menempatkan saham tidak sepenuhnya ditolak. Meski demikian, Asabri menyebut sudah memiliki langkah-langkah untuk mengatasi persoalan yang sedang dihadapi sekarang.
Seperti diketahui, nilai investasi PT Asabri (Persero) di 12 perusahaan berpotensi turun sebesar Rp 7,46 triliun (-73,14%) menjadi Rp 2,13 triliun dari awal penghitungan Rp 10,2 triliun.
"Sehubungan dengan kondisi pasar modal di Indonesia, terdapat beberapa penurunan nilai investasi ASABRI yang sifatnya sementara. Namun demikian, Manajemen ASABRI memiliki mitigasi untuk merecovery penurunan tersebut," jelas rilis tersebut.
"Dalam melakukan penempatan investasi, ASABRI senantiasa mengedepankan kepentingan perusahaan sesuai dengan kondisi yang dihadapi," lanjut Sonny.
Tidak ketinggalan, dia juga menyebut Asabri selalu mengedepankan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) dan patuh terhadap Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku dalam menjalankan kegiatan usahanya.
"Manajemen ASABRI terus berupaya dan bekerja keras semaksimal mungkin dalam rangka memberikan kinerja terbaik kepada seluruh peserta ASABRI dan stakeholders," tambahnya.
Beredarnya isu korupsi di dalam tubuh Asabri memang meresahkan banyak anggota Tentara Republik Indonesia (TNI) - Polisi Republik Indonesia (Polri) serta Pegawai Negeri Sipil Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Apalagi, yang pertama mengemukakan isu ini ke publik adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.
"Saya mendengar ada isu korupsi di Asabri yang mungkin itu tidak kalah fantastisnya dengan kasus Jiwasraya. Di atas Rp 10 triliun itu," kata Mahfud di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2020).
Namun, kerugian yang dialami Asabri disebut sedang diupayakan untuk dibayar. Hal ini diungkapkan oleh Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga.
"Masalah investasi diharapkan ada utang-utang yang diakui juga diharapkan mereka lakukan pembayaran. Seperti Benny Tjokro dan Heru (Heru Hidayat, Pemilik Perusahaan Trada Alam Mineral). Utang-utang investasi di Asabri," kata Arya.
Benny Tjokrosaputro adalah pemilik perusahaan PT Hanson International Tbk (MYRX) dan Heru Hidayat adalah pemilik Trada Alam Mineral (TRAM).
(hps/hps) Next Article Kementerian BUMN: Secara Operasional Asabri Tak Bermasalah!
"Kegiatan operasional Asabri terutama proses penerimaan premi, proses pelayanan, dan proses pembayaran klaim berjalan dengan normal dan baik. Asabri dapat memenuhi semua pengajuan klaim tepat pada waktunya," kata manajemen Asabri dalam siaran pers yang dipublikasikan kemarin.
Namun kabar yang menyebutkan bahwa Asabri terjebak dalam menempatkan saham tidak sepenuhnya ditolak. Meski demikian, Asabri menyebut sudah memiliki langkah-langkah untuk mengatasi persoalan yang sedang dihadapi sekarang.
Seperti diketahui, nilai investasi PT Asabri (Persero) di 12 perusahaan berpotensi turun sebesar Rp 7,46 triliun (-73,14%) menjadi Rp 2,13 triliun dari awal penghitungan Rp 10,2 triliun.
"Dalam melakukan penempatan investasi, ASABRI senantiasa mengedepankan kepentingan perusahaan sesuai dengan kondisi yang dihadapi," lanjut Sonny.
Tidak ketinggalan, dia juga menyebut Asabri selalu mengedepankan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) dan patuh terhadap Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku dalam menjalankan kegiatan usahanya.
"Manajemen ASABRI terus berupaya dan bekerja keras semaksimal mungkin dalam rangka memberikan kinerja terbaik kepada seluruh peserta ASABRI dan stakeholders," tambahnya.
Beredarnya isu korupsi di dalam tubuh Asabri memang meresahkan banyak anggota Tentara Republik Indonesia (TNI) - Polisi Republik Indonesia (Polri) serta Pegawai Negeri Sipil Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Apalagi, yang pertama mengemukakan isu ini ke publik adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.
"Saya mendengar ada isu korupsi di Asabri yang mungkin itu tidak kalah fantastisnya dengan kasus Jiwasraya. Di atas Rp 10 triliun itu," kata Mahfud di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2020).
Namun, kerugian yang dialami Asabri disebut sedang diupayakan untuk dibayar. Hal ini diungkapkan oleh Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga.
"Masalah investasi diharapkan ada utang-utang yang diakui juga diharapkan mereka lakukan pembayaran. Seperti Benny Tjokro dan Heru (Heru Hidayat, Pemilik Perusahaan Trada Alam Mineral). Utang-utang investasi di Asabri," kata Arya.
Benny Tjokrosaputro adalah pemilik perusahaan PT Hanson International Tbk (MYRX) dan Heru Hidayat adalah pemilik Trada Alam Mineral (TRAM).
(hps/hps) Next Article Kementerian BUMN: Secara Operasional Asabri Tak Bermasalah!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular