Ada Dugaan Korupsi Rp 10 T, Direksi Asabri Bakal Dirombak

Monica Wareza, CNBC Indonesia
13 January 2020 15:37
Hal tersebut disampaikan Kartiko merespons dugaan korupsi di Asabri yang nilainya diperkirakan mencapai Rp 10 triliun.
Foto: Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo. (CNBC Indonesia/Lynda Hasibuan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Wakin Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoadmodjo mengatakan akan merombak jajaran direksi PT Asabri (Persero). Hal tersebut disampaikan Kartiko merespons dugaan korupsi di Asabri yang nilainya diperkirakan mencapai Rp 10 triliun.

"Ya pasti. Tahun ini. belum tau berapa (jumlah direksi yang diganti), Masih diskusi sama Pak Menteri (Erick Thohir, Menteri BUMN)," kata Kartika di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta Pusat, Senin (13/1/2020).

Kartika menambahkan saat ini Kementerian BUMN sedang menunggi hasil audit untuk mengetahui potensi kerugian yang dialami oleh Asabri.


"Nilainya sedang kita kaji dan kita lihat terus ada penurunan pada investasi sahamnya," kata pria yang akrab disapa Tiko

Dia mengungkapkan, proses investigasi dan pemeriksaan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sudah cukup lama. Namun pihak Kementerian BUMN belum menerima secara lengkap hasil audit tersebut.

Tiko mengungkapkan, untuk Asabri yang merupakan perusahaan asuransi sosial akan memiliki penyelesaian yang berbeda dengan perusahaan asuransi lain. Jajaran direksi perusahaan asuransi pelat merah ini juga akan dirombak.


Sebelumnya asuransi pelat merah yang fokus memberikan perlindungan pada prajurit TNI, Polri dan ASN Kementerian Pertahanan itu diduga ada kasus korupsi dengan nilai di atas Rp 10 triliun.

[Gambas:Video CNBC]


Isu dugaan korupsi ini mulanya dimunculkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD yang pekan lalu menyoal dugaan kasus korupsi Asabri. Mahfud menduga ada korupsi hingga Rp 10 triliun dari yayasan yang dikumpulkan dari para prajurit TNI itu.

"Saya mendengar ada isu korupsi di Asabri yang mungkin itu tidak kalah fantastisnya dengan kasus Jiwasraya. Di atas Rp 10 triliun itu," kata Mahfud akhir pekan lalu.

"Asabri itu punyanya orang kecil. Itu punyanya prajurit. Polisi, tentara yang pensiun-pensiun yang pangkatnya kecil. Itu kan banyak yang nggak punya rumah, nggak bisa keluar," sambung Mahfud.
(hps/hps) Next Article Wamen BUMN: Kerugian Jiwasraya Lebih Besar dari Asabri!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular