Erick Siap Konsultasi ke Mahfud & Prabowo Soal Asabri
13 January 2020 19:28

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD bicara soal dugaan kasus korupsi di Asabri. Ia menduga korupsinya hingga Rp 10 triliun dari yayasan yang dikumpulkan dari para prajurit TNI itu.
"Saya mendengar ada isu korupsi di Asabri yang mungkin itu tidak kalah fantastisnya dengan kasus Jiwasraya. Di atas Rp 10 triliun itu," kata Mahfud akhir pekan lalu.
Menanggapi kasus yang ada di Asabri ini, Menteri BUMN Erick Thohir siap berkonsultasi dengan Menkopolhukam dan Menhan dalam hal ini Prabowo Subianto.
"Karena menyangkut TNI kita akan konsultasi ke Pak Menhan dan Menkopolhukam, termasuk upaya penyelesaiannya," kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, Senin (13/1/2020).
Tidak lupa, sambung Arya, akan dibahas juga dengan Sri Mulyani dalam hal dana penanggulangan Asabri. "Cari solusi, perubahan manajemen. Nanti kita ngobrol dulu," tegas Arya.
Yang pasti, lebih jauh Arya mengatakan, tidak perlu khawatir uang pensiunan TNI dan Polri masih dan akan terus dibayar.
Dari laporan yang diterima memang ada investasi Asabri di saham-saham yang tidak bagus. Sehingga perlu pembenahan lebih jauh.
"Hanya pembenahan dari Asabri berbeda dengan penanganan Jiwasraya. Kalau Jiwasraya bisa masuk investor karena kan bisnis jual produk, maka mekanisme Jiwasraya tak bisa seperti Asabri. Dia asuransi sosial tak jual produk. Kita sedang cari solusi untuk mereka," paparnya.
(dru/roy)
"Saya mendengar ada isu korupsi di Asabri yang mungkin itu tidak kalah fantastisnya dengan kasus Jiwasraya. Di atas Rp 10 triliun itu," kata Mahfud akhir pekan lalu.
Menanggapi kasus yang ada di Asabri ini, Menteri BUMN Erick Thohir siap berkonsultasi dengan Menkopolhukam dan Menhan dalam hal ini Prabowo Subianto.
Tidak lupa, sambung Arya, akan dibahas juga dengan Sri Mulyani dalam hal dana penanggulangan Asabri. "Cari solusi, perubahan manajemen. Nanti kita ngobrol dulu," tegas Arya.
Yang pasti, lebih jauh Arya mengatakan, tidak perlu khawatir uang pensiunan TNI dan Polri masih dan akan terus dibayar.
Dari laporan yang diterima memang ada investasi Asabri di saham-saham yang tidak bagus. Sehingga perlu pembenahan lebih jauh.
"Hanya pembenahan dari Asabri berbeda dengan penanganan Jiwasraya. Kalau Jiwasraya bisa masuk investor karena kan bisnis jual produk, maka mekanisme Jiwasraya tak bisa seperti Asabri. Dia asuransi sosial tak jual produk. Kita sedang cari solusi untuk mereka," paparnya.
Artikel Selanjutnya
Erick Sebut Banyak Ancaman Sejak Ada Kasus Jiwasraya & Asabri
(dru/roy)