
Pasar SUN Abaikan AS-Iran, Fokus ke Mesranya AS-China

Naiknya harga surat utang negara (SUN) itu senada dengan apresiasi yang juga terjadi di pasar surat utang pemerintah negara lain yang terimbas sentimen negatif Amerika Serikat (AS)-Iran.
Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield yang menjadi acuan hasil investasi yang didapat investor juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.
SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. Keempat seri yang menjadi acuan pasar adalah FR0081 bertenor 5 tahun, FR0082 bertenor 10 tahun, FR0080 bertenor 15 tahun, dan FR0083 bertenor 20 tahun.
Seri acuan yang paling menguat adalah FR0082 yang bertenor 10 tahun dengan penurunan yield 6,3 basis poin (bps) menjadi 6,86%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
Yield Obligasi Negara Acuan 13 Jan'20
Seri | Jatuh tempo | Yield 10 Jan'20 (%) | Yield 13 Jan'20 (%) | Selisih (basis poin) | Yield wajar PHEI 10 Jan'20 (%) |
FR0081 | 5 tahun | 6.258 | 6.228 | -3.00 | 6.1577 |
FR0082 | 10 tahun | 6.931 | 6.868 | -6.30 | 6.8911 |
FR0080 | 15 tahun | 7.369 | 7.327 | -4.20 | 7.3101 |
FR0083 | 20 tahun | 7.516 | 7.469 | -4.70 | 7.4441 |
Sumber: Refinitiv
Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) terakhir menunjukkan investor asing menggenggam Rp 1.071,9 triliun SBN, atau 38,8% dari total beredar Rp 2.762 triliun berdasarkan data per 9 Januari.
Angka menunjukkan kepemilikan investor asing masih masuk ke pasar SUN senilai Rp 6,99 triliun sejak akhir pekan lalu, sedangkan sejak awal bulan atau awal tahun masih surplus Rp 10,04 triliun.
Dari pasar surat utang negara berkembang dan negara maju, mayoritas masih mengalami penguatan harga sehingga yield mayoritas obligasi negara turun.
Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang
Negara | Yield 10 Jan'20 (%) | Yield 13 Jan'20 (%) | Selisih (basis poin) |
Brasil (BB-) | 6.775 | 6.77 | -0.50 |
China (A+) | 3.136 | 3.146 | 1.00 |
Jerman (AAA) | -0.23 | -0.236 | -0.60 |
Prancis (AA) | 0.051 | 0.048 | -0.30 |
Inggris Raya (AA) | 0.771 | 0.776 | 0.50 |
India (BBB-) | 6.585 | 6.596 | 1.10 |
Jepang (A) | 0.002 | 0 | -0.20 |
Malaysia (A-) | 3.279 | 3.281 | 0.20 |
Filipina (BBB) | 4.708 | 4.718 | 1.00 |
Rusia (BBB) | 6.24 | 6.14 | -10.00 |
Singapura (AAA) | 1.755 | 1.733 | -2.20 |
Thailand (BBB+) | 1.39 | 2.626 | 123.60 |
Amerika Serikat (AAA) | 1.827 | 1.82 | -0.70 |
Afrika Selatan (BB+) | 8.24 | 8.225 | -1.50 |
Sumber: Refinitiv
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/hps) Next Article SUN Cetak Rekor, Pengamat: SUN RI Masih Menarik Bagi Investor