
Penjualan Ritel Loyo, Fix Daya Beli Orang RI Turun!
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
10 January 2020 10:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah Indeks Keyakinan Konsumen dan Purchasing Managers' Index (PMI) menunjukkan perbaikan, kini rilis data penjualan ritel menunjukkan hal sebaliknya. Penjualan ritel pada November 2019 tumbuh melambat, bahkan diperkirakan terkontraksi alias turun pada bulan berikutnya.
Bank Indonesia (BI) melaporkan penjualan ritel pada November 2019 tumbuh 1,3% year-on-year (YoY). Meski tumbuh, tetapi melambat cukup signifikan dibandingkan bulan sebelumnya.
"Penjualan eceran tetap tumbuh positif pada November 2019, meskipun melambat dibandingkan penjualan pada bulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) November 2019 yang tumbuh 1,3% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan IPR Oktober 2019 sebesar 3,6% (yoy)," sebut keterangan tertulis BI yang dirilis Jumat (10/1/2019).
Bahkan BI memperkirakan penjualan ritel bakal lebih buruk pada Desember 2019 yaitu minus 0,2% YoY. Kalau ini terjadi, maka menjadi kontraksi pertama sejak Juni 2019.
Performa penjualan ritel yang marjinal pada November (dan kemungkinan Desember) bisa jadi disebabkan oleh faktor basis tahunan. Pada November dan Desember 2018, penjualan ritel tumbuh lumayan meyakinkan yaitu masing-masing 3,4% YoY dan 7,7% YoY.
Namun, rilis data ini bisa juga dibaca dari sisi lain yaitu bukti pelemahan konsumsi atau daya beli. Sebelumnya, kelesuan ini telah tertangkap di data inflasi dan penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Bank Indonesia (BI) melaporkan penjualan ritel pada November 2019 tumbuh 1,3% year-on-year (YoY). Meski tumbuh, tetapi melambat cukup signifikan dibandingkan bulan sebelumnya.
"Penjualan eceran tetap tumbuh positif pada November 2019, meskipun melambat dibandingkan penjualan pada bulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) November 2019 yang tumbuh 1,3% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan IPR Oktober 2019 sebesar 3,6% (yoy)," sebut keterangan tertulis BI yang dirilis Jumat (10/1/2019).
Performa penjualan ritel yang marjinal pada November (dan kemungkinan Desember) bisa jadi disebabkan oleh faktor basis tahunan. Pada November dan Desember 2018, penjualan ritel tumbuh lumayan meyakinkan yaitu masing-masing 3,4% YoY dan 7,7% YoY.
Namun, rilis data ini bisa juga dibaca dari sisi lain yaitu bukti pelemahan konsumsi atau daya beli. Sebelumnya, kelesuan ini telah tertangkap di data inflasi dan penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Next Page
Sudah Ada Tanda Kelesuan Daya Beli
Pages
Most Popular