Lepas 25% Saham, Pemilik Lama Bank Artos Kantongi Rp 132 M

tahir saleh, CNBC Indonesia
02 January 2020 18:49
Saham Bank Artos Meroket 1.500%
Foto: Bank Artos (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Sebelumnya dalam RUPSLB perusahaan pada 30 September 2019 sudah menyetujui rencana pengambilalihan 51% saham perseroan oleh dua investor strategis yakni MEI dan WTT.

Lewat akuisisi ini, bahkan dikabarkan Bank Artos akan bertransformasi menjadi Gojek Bank atau GoBank, harga saham perusahaan terus menyentuh batas atas auto rejection dan berkali-kali disuspensi oleh BEI.

Kemungkinan transformasi jadi GoBank terbuka mengingat latar belakang dua investor baru Bank Artos punya rekam jejak positif di bank digital.

MEI adalah perusahaan yang kini dipimpin Jerry Ng, mantan Wakil Direktur Utama PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) dan mantan Direktur Utama PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. (BPTN) yang mengembangkan Jenius, bank digital milik BPTN dan sukses.


Sementara itu WTT yang berbasis di Hong Kong adalah perusahaan milik Ares Wonder Group, perusahaan investasi yang didirikan berdasarkan hukum Kepulauan Cayman dan dikendalikan oleh Patrick Sugito Walujo, co-founderdan Managing Partner Northstar Group sejak tahun 2003.

Mengacu prospektus Bank Artos, Northstar Group disebutkan mengelola aset alternatif dengan ana kelolaan mencapai lebih dari US$ 2 miliar dan memiliki pengalaman luas dalam berinvestasi di Indonesia termasuk di lembaga keuangan, dan perusahaan rintisan seperti Gojek.

Mengacu data BEI, pada awal tahun harga saham ARTO tercatat pada level Rp 184/saham. Sementara itu, dari pada perdagangan Kamis ini (2/1/2020), harga saham ARTO sudah bertengger pada level Rp 3.100/saham. Artinya kenaikan harga saham ARTO mencapai 1.585% dalam kurun waktu setahun.

Dengan meroketnya kenaikan ini memberi cuan bagi investor pemegang saham, termasuk investor publik juga tinggi. Sayang, di beberapa grup WhatsApp, sejumlah investor kesulitan mendapatkan pasokan saham ini. Tercatat, ada 20% saham investor publik di ARTO.

Laporan keuangan 2016 Bank Arto mencatat bank ini adalah Bank Umum Swasta non-Devisa yang berkantor pusat di Bandung, Jawa Barat dan didirikan oleh keluarga Hardy. Dalam pertumbuhannya, Bank Artos memfokuskan bisnis kemitraan dan akhirnya berhasil masuk BEI dengan kode ARTO sejak 12 Januari 2016.

Sebelum akuisisi, pada Agustus 2019, Arto Hardy memiliki 476.468.750 saham (39,50%), Sinatra Arto Hardy 162.843.750 saham (13,50%), William Arto Hardy yang merupakan komisaris utama sebanyak 162.843.750 saham (13,50%) dan Lina Arto Hardy 162.843.750 (13,50%), serta sisanya publik 20%. (tas/dob)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular