
Biar Jera, Harus Ada Sanksi Berat untuk Penggoreng Saham
Monica Wareza, CNBC Indonesia
02 January 2020 15:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Masyarakat Investor Sekuritas Indonesia (MISSI) menilai perlu ada sanksi yang dikenakan kepada pihak-pihak yang kerap melakukan manipulasi harga atau 'goreng-menggoreng' saham.
Ketua MISSI Sanusi mengatakan selama ini tindak tersebut sudah banyak terjadi di pasar modal. Namun sayang, menurut Sanusi, tak ada tindakan hukum yang diberikan kepada pelaku tersebut. Malah justru hal ini makin meluas dengan dipermudahnya aturan penawaran umum saham (initial public offering/IPO).
"Selama ini goreng menggoreng saham begitu kasat mata. Tapi tak pernah ada yang dihukum... Menurut pendapat saya bukan kurang ketat tapi sepertinya pelaku goreng menggoreng saham seperti difasilitasi," kata Sanusi kepada CNBC Indonesia, Kamis (2/1/2020).
Dia menilai, aturan yang saat ini diberlakukan justru membuat tindak tersebut menjadi lebih leluasa. Seperti, aturan pooling saham dalam masa penawaran awal saham.
"Peraturan IPO dimana polling boleh hanya satu persen, inilah yang menyebabkan harga saham Rp 100 bisa naik ke Rp 4.000 seperti kata Pak Jokowi," jelasnya.
Dalam pembukaan perdagangan saham awal tahun di Bursa Efek Indonesia, Presiden Joko Widodo mencanangkan pada 2020 menjadi tahun bersih-bersih pasar modal dari manipulator Jokowi menilai pasar modal Indonesia harus benar-benar transparan, terpercaya dan valid. Hal tersebut penting dilakukan untuk meraih kepercayaan investor luar dan dalam negeri.
"Kita harus bangun. Harus bangun ekosistem yang baik. 2020 saya harapkan bisa jadi momentum untuk canangkan tahun pembersihan pasar modal dari manipulator. Yang sering memanipulasi yang enggak benar dipoles-poles jadi benar. Yang 100 dipoles-poles jadi 4 ribu. Hati-hati. Bersihkan dan hentikan ini!," dalam kesempatan yang sama.
Jokowi menambahkan, agar menciptakan transaksi yang benar-benar transparan, terpercaya dan valid. Menurut Jokowi itu penting dilakukan untuk meraih kepercayaan investor luar dan dalam negeri.
(hps/hps) Next Article Duh! Jokowi Tahu Ada Saham Digoreng dari Rp 100 jadi Rp 4.000
Ketua MISSI Sanusi mengatakan selama ini tindak tersebut sudah banyak terjadi di pasar modal. Namun sayang, menurut Sanusi, tak ada tindakan hukum yang diberikan kepada pelaku tersebut. Malah justru hal ini makin meluas dengan dipermudahnya aturan penawaran umum saham (initial public offering/IPO).
"Selama ini goreng menggoreng saham begitu kasat mata. Tapi tak pernah ada yang dihukum... Menurut pendapat saya bukan kurang ketat tapi sepertinya pelaku goreng menggoreng saham seperti difasilitasi," kata Sanusi kepada CNBC Indonesia, Kamis (2/1/2020).
Dia menilai, aturan yang saat ini diberlakukan justru membuat tindak tersebut menjadi lebih leluasa. Seperti, aturan pooling saham dalam masa penawaran awal saham.
Dalam pembukaan perdagangan saham awal tahun di Bursa Efek Indonesia, Presiden Joko Widodo mencanangkan pada 2020 menjadi tahun bersih-bersih pasar modal dari manipulator Jokowi menilai pasar modal Indonesia harus benar-benar transparan, terpercaya dan valid. Hal tersebut penting dilakukan untuk meraih kepercayaan investor luar dan dalam negeri.
"Kita harus bangun. Harus bangun ekosistem yang baik. 2020 saya harapkan bisa jadi momentum untuk canangkan tahun pembersihan pasar modal dari manipulator. Yang sering memanipulasi yang enggak benar dipoles-poles jadi benar. Yang 100 dipoles-poles jadi 4 ribu. Hati-hati. Bersihkan dan hentikan ini!," dalam kesempatan yang sama.
Jokowi menambahkan, agar menciptakan transaksi yang benar-benar transparan, terpercaya dan valid. Menurut Jokowi itu penting dilakukan untuk meraih kepercayaan investor luar dan dalam negeri.
(hps/hps) Next Article Duh! Jokowi Tahu Ada Saham Digoreng dari Rp 100 jadi Rp 4.000
Most Popular