Dahlan Iskan Ikut Soroti Adani, Ini Analisanya

Jakarta, CNBC Indonesia - Dunia pasar modal saat ini sedang digemparkan oleh peristiwa yang terjadi di India dan Gujarat. Bahkan, hal itu memicu perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dunia investasi saham dinodai oleh praktik kecurangan di sebuah perusahaan. Yakni di Adani Group, sebuah konglomerat dari Ahmadabad, Gujarat.
"Ibu kota India memang lagi dilanda demo. Juga di Gujarat. Berhari-hari. Kian rusuh. Sidang parlemen pun sampai ditunda. Bukan soal politik. Bukan pula kenaikan harga kebutuhan hidup," mengutip tulisan Dahlan Iskan, Selasa (7/2).
Adani Group dimiliki oleh Gautam Adani, Gautam sendiri satu daerah dengan orang kuat India saat ini, yaitu Narendra Modi selaku Perdana Menteri India yang terpilih untuk periode kedua.
Grup Adani saat ini sedang mengalami kebakaran. Pasalnya, harga sahamnya runtuh dan kekayaan lebih dari Rp 1.500 triliun terbakar.
Pemantiknya berasal dari perusahaan riset pasar modal asal Amerika Serikat, yaitu Hindenburg Research (HR). Bisnis perusahaan itu memang melakukan penelitian terhadap perusahaan publik di pasar modal. Terutama perusahaan yang dicurigai melakukan praktik curang di bursa saham.
Selain itu, perusahaan riset ini juga punya usaha lain, yaitu melakukan short selling.
"Mimpi buruk Gautam itu terjadi tanggal 24 Januari lalu. Hindenburg hari itu mengeluarkan hasil risetnya: Adani Group telah melakukan manipulasi saham, laporan keuangan, dan diragukan bisa membayar kembali utang-utangnya," tulis Dahlan.
Adani Group pun mencari cara untuk membantah hasil riset tersebut. Namun, publik terlanjur percaya pada Hindenburg. Harga saham 11 perusahaan Grup Adani yang go public terus menurun. Sampai Senin kemarin harga saham itu masih terus turun. Market cap Adani turun sampai US$ 110 miliar.
Hal yang membuat rakyat murka, karena perusahaan itu punya utang ke bank milik negara dan asuransi. Nilai utangnya sampai sekitar Rp 400 triliun. Rakyat minta semua itu diusut. Lalu, minta diselidiki pula apakah ada hubungannya dengan kekuasaan Modi.
Kecurigaan Hindenburg muncul lantaran grup usaha ini bisa meroket setiap tahunnya. Tahun 2021 kekayaannya US$ 100 miliar. Tahun 2022 menjadi US$ 200 miliar. Berarti langsung menjadi konglomerat nomor 3 di India. Di bawah grup Mukesh Ambani dan Tata.
Pada bulan November 2022 sudah naik lagi menjadi US$ 280 miliar. Sudah mengalahkan Tata. Hingga menempatkan Gautam Adani langsung jadi orang nomor 21 terkaya di dunia. Terkaya di India dan terkaya di Asia.
"Awalnya saya mengira melonjaknya kekayaan Adani berkat batu bara Kaltim. Seperti halnya Low Tuck Kwong: tiba-tiba jadi orang terkaya di Indonesia berkat batu bara Kalimantan," sebutnya.
Adani memang punya tambang batu bara besar di Kaltim. Atau Kaltara. Harga batu bara dalam dua tahun terakhir bikin banyak orang mendadak kaya. Maka mungkin saja tuduhan Hindenburg salah. Tapi Hindenburg juga sudah menantang bersedia dituntut jika bersalah. Hingga kemarin belum ada rencana Adani untuk menuntut Hindenburg.
Kondisi saham grup Adani lebih diperparah karena Hindenburg ikut main short selling dan melakukannya secara terbuka. Ketika mengumumkan hasil riset itu pun Hindenburg juga mengumumkan bahwa pihaknya menggenggam Grup Adani yang bisa di-short selling.
"Berarti Hindenburg yakin benar bahwa harga saham Grup Adani akan jatuh, setidaknya sampai 50%," sebutnya.
Ketika grup Adani sibuk membantah tudingan Hindenburg, perusahaan riset ini pinjam saham dalam jumlah besar. Dengan harga saham masih tinggi saat itu.
"Saham itu ia jual. Uangnya diberikan kepada pemilik saham, dengan catatan jika harga saham sudah turun 50 persen sebagian uang tersebut untuk membeli kembali. Dengan harga murah. Cukup dengan separo uang hasil penjualan bisa membeli saham dengan jumlah yang sama dengan saat menjual. Dengan demikian jumlah sahamnya tetap, tapi masih punya separo uang dari hasil penjualan. Hindenburg dapat untung dari situ," jelasnya.
Hindenburg melihat grup Adani akan menimbulkan bencana di India. Bencana itu sebenarnya bisa dihindarkan kalau tidak ada kejahatan di dalamnya.
[Gambas:Video CNBC]
Modus Goreng Saham Asabri Ala Bentjok Yang Buat Rp23 T Lenyap
(rob/ayh)