
Jokowi Murka! Begini Cara Bursa Ngawasin Saham Gorengan

Jakarta, CNBC Indonesia - Dunia pasar modal saat ini sedang digemparkan oleh peristiwa yang terjadi di India dan Gujarat. Bahkan, hal itu memicu perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dunia investasi saham dinodai oleh praktik kecurangan di sebuah perusahaan. Yakni di Adani Group, sebuah konglomerat dari Ahmadabad, Gujarat. Bahkan, di Indonesia sendiri buntut dari saham gorengan melahirkan kerugian negara dengan kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT Asabri (Persero).
"Jangan sampai (terulang) ASABRI Rp 23 triliun, Jiwasraya Rp 17 triliun. Adalagi Indosurya, Wanaartha. Sampai hafal saya karena baca ini. Lalu unit link, ini harus mikro satu-satu diikuti," ujar Jokowi dalam acara yang digelar di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (6/2/2023).
"Karena rakyat yang nangis. Rakyat hanya minta satu, duit balik. Waktu saya berkunjung ke Tanah Abang ada yang nangis-nangis ke saya. Waktu di acara Imlek juga nangis-nangis ke saya. Di Surabaya nangis-nangis itu juga. Hati-hati namanya pengawasan harus diintensifkan," papar Jokowi.
Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Bursa Efek Indonesia Kristian Sihar Manullang mengatakan, BEI telah melakukan pemantauan atas seluruh transaksi yang terjadi di pasar modal Indonesia.
"Dalam hal ini, BEI melakukan tindakan pengawasan, melakukan pemeriksaan dan melakukan koordinasi pengawasan transaksi dengan SRO lain dan OJK," ujarnya kepada wartawan, Selasa (7/2).
Selain itu, lanjutnya, pihak bursa juga memberikan notasi khusus dan selanjutnya memasukkan ke dalam pemantauan khusus kepada saham saham tertentu yang memiliki catatan khusus terkait fundamental dan volatilitas harga.
"Bursa melakukan immediate action terhadap nasabah2x melalui AB sebagai upaya preventif untuk mengingatkan nasabah terkait prilaku transaksinya," sebutnya.
Immediate action dimana tindakan yang dilakukan oleh bursa itu di periode perdagangan yang sedang berlangsung. BEI hadir di periode ini untuk memastikan pasar yang telah wajar dan efisien.
Kristian melanjutkan lebih jauh, BEI juga mengenakan Automated Rejection Atas (ARA) dan Automated Rejection Bawah (ARB) atas order saham yg mencapai level harga tertentu.
"Semuanya ini bertujuan untuk perlindungan investor," tegasnya.
Disamping itu, bursa melakukan edukasi dan sosialisasi melalui berbagai media kepada investor agar investor memahami hal-hal yang harus diperhatikan dalam bertransaksi sebagai salah satu upaya perlindungan investor.
"Untuk menyemarakkan pasar, Bursa menambah Perusahaan tercatat. mengembangkan produk produk investasi dan tetap mengawasi pasar agar berjalan teratur, wajar dan efisien," pungkasnya.
(rob/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awal Tahun, Bursa Saham Dibuka Melemah