
Bangun Pabrik Rp 70 T, Prajogo Undang 4 Investor Strategis

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen emiten petrokimia milik taipan Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), menyatakan ada empat calon investor strategis yang tengah melangsungkan uji tuntas (due diligence) dan akan membentuk joint venture dengan perseroan.
Joint venture atau perusahaan patungan ini untuk membangun pabrik kedua dengan membentuk entitas baru yakni CAP Perkasa. Hanya saja nama-nama calon investor strategis ini belum bisa diumumkan.
Di sisi lain, perseroan juga dalam rencana menerbitkan maksimal 7,16 miliar saham baru melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahuu (HMETD) III atau rights issue dengan nilai nominal Rp 200/saham. Namun harga pelaksanaan belum ditentukan.
"Ada 4 investor strategis yang due dilligence," kata Investor Relation PT Barito Pacific Tbk (BRPT), induk usaha dari TPIA, Allan Alcazar, di Kawasan SCBD, Jakarta, Kamis (26/12/2019).
Data laporan keuangan per September 2019 mencatat saat ini perusahaan sudah memiliki 5 anak usaha yakni PT Styrindo Mono Indonesia, PT Redeco Petrolin Utama, Altus Capital Pte Ltd, PT Petrokimia Butadiene Indonesia, dan PT Chandra Asri Perkasa (CAP2).
Butuh dana jumbo
Allan mengatakan untuk kebutuhan pabrik kedua di Cilegon, Banten ini, Chandra Asri membutuhkan dana investasi hingga mencapai US$ 5 miliar atau sekitar Rp 70 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$).
Sebab itu, kebutuhan dana tersebut akan dicari lewat rights issue jumbo ini. Pabrik kedua ini akan dibangun di Cilegon yang dilaksanakan secara bertahap. Targetnya, tahun 2024 pabrik kedua Chandra Asri akan rampung.
Dia menyatakan, saat ini proses rights issue tetap berjalan dan baru akan meminta persetujuan dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Februari 2020 mendatang.
"Rights issue itu strategi mereka untuk pendanaan CAP II, mereka butuh US$ 5 miliar untuk pembangunan total," kata Allan.
Terkait dengan rights issue ini, jika mengacu data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pada penutupan perdagangan Jumat (20/12/2019), saham TPIA menguat 5,25% di level Rp 10.525/saham, sementara saham induknya, Barito Pacific (BRPT) juga naik 2,39% di level Rp 1.500/saham.
Jika mengacu pada harga rata-rata pekan lalu di level Rp 10.123/saham, maka estimasi nilai rights issue ini bisa mencapai Rp 72 triliun. Saat ini, nilai kapitalisasi pasar TPIA mencapai Rp 187 triliun.
"Saat ini kita belum tahu berapa yang dibutuhkan, proses masih panjang. BRPT sangat mendukung Chandra Asri," kata Allan menambahkan.
Data BEI mencatat, pada sesi I Kamis ini, saham TPIA naik 0,95% di level Rp 10.575/saham.
(tas/tas) Next Article Wow! Chandra Asri Milik Prajogo Rights Issue 7 Miliar Saham
