
Mau Rights Issue Jumbo, Saham Chandra Asri Sudah Terbang 111%

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) naik tajam sepanjang tahun berjalan (year to date) hingga 77,64% ke level Rp 10.525 per saham saat ditutup pada perdagangan Jumat ini (20/12/2019).
Mengacu data Bursa Efek Indonesia (BEI), bila dilihat dalam 6 bulan terakhir, saham perusahaan milik taipan Prajogo Pangestu ini sudah menguat 111,77%.
Memang, perseroan berencana menerbitkan maksimal 7,16 miliar saham baru melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) III atau rights issue dengan nilai nominal Rp 200/saham. Sentimen ini membuat harga saham anak usaha PT Barito Pacific Tbk (BRPT) ini menguat 5,25%.
Saat ini, belum ditetapkan berapa harga pelaksanaan rights issue ini. Jika mengacu data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pada penutupan perdagangan Jumat ini (20/12/2019), saham TPIA menguat 5,25% di level Rp 10.525/saham, sementara saham induknya, BRPT juga naik 2,39% di level Rp 1.500/saham.
Jika mengacu pada harga rata-rata hari ini di level Rp 10.123/saham, maka estimasi nilai rights issue ini bisa mencapai Rp 72 triliun. Saat ini, nilai kapitalisasi pasar TPIA di BEI mencapai Rp 187 triliun.
Dalam keterbukaan informasi yang dipublikasikan di BEI, perusahaan dengan kode saham TPIA ini akan menggunakan seluruh dana hasil rights issue untuk belanja modal dan meningkatkan kapasitas produksi perseroan atau entitas anak.
"Penambahan modal dengan HMETD III akan dilaksanakan setelah diperolehnya izin pemegang saham dalam RUPS dan pernyataan efektif dari OJK," tulis manajemen Chandra Asri, Jumat (20/12/2019).
Perseroan menjadwalkan RUPS akan dilaksanakan pada 5 Februari 2020. Dengan penambahan modal ini memungkinkan TPIA mencari dan memperoleh pembiayaan tambahan dalam bentuk pinjaman atau pembiayaan utang lainnya dengan syarat dan ketentuan yang menguntungkan perseroan.
Dampak aksi korporasi ini, pemegang saham yang tidak menggunakan haknya untuk memesan saham baru dalam HMETD ini akan terdilusi maksimal 29%.
Adapun, pemegang saham TPIA per 29 November 2019 yakni BRPT dengan porsi kepemilikan 41,51%. SCG Chemicals Company Limited menggenggam 30,57%, Prajogo Pangestu sebesar 14,78%. Sedangkan porsi kepemilikan di bawah 10% digenggam publik dan Marigold Resources Pte Ltd.
Pada 6 Desember lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama sejumlah menteri kabinet Indonesia Maju baru saja meresmikan pembangunan pabrik baru polyethylene milik Chandra Asri.
Pabrik petrokimia ini akan terletak bersebelahan dengan pabrik Chandra Asri Petrochemical (CAP) Cilegon I, Provinsi Banten. Pabrik ini memiliki kapasitas 400.000 ton per tahun, yang menjadikan total keseluruhan kapasitas pabrik nantinya 736.000 ton.
(tas/tas) Next Article Wow! Chandra Asri Milik Prajogo Rights Issue 7 Miliar Saham
