
Rampung Lego Menara, Indosat Kantongi Rp 6,39 T

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Indosat Tbk. (ISAT) akhirnya menyelesaikan penjualan seluruh menaranya jelang akhir tahun ini. Perusahaan resmi menyelesaikan penjualan 2.100 menara telekomunikasi kepada PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) pada Jumat ini (20/12/2019).
President Director & CEO Indosat Ahmad Al-Neama mengatakan dengan resmi terjualnya menara telekomunikasi kepada Mitratel, maka 3.100 menara milik perusahaan sudah selesai terjual.
Sebelumnya, perseroan juga melepas 1.000 menara kepada Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), perusahaan milik PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).
"Hari ini, 20 Desember 2019, Indosat Ooredoo telah menutup transaksi 2.100 penjualan menara telekomunikasi ke Mitratel, upacara penandatanganan telah diadakan hari ini di Jakarta. Ini juga menandai penyelesaian transaksi keseluruhan 3.100 menara perusahaan ke Protelindo dan Mitratel yang ditargetkan akan selesai pada akhir tahun ini," kata Ahmad dalam siaran persnya, Jumat (20/12/2019).
Seperti diketahui seluruh menara telekomunikasi ini dijual Indosat kepada dua pembeli yakni Mitratel dan Protelindo. Secara keseluruhan dana yang didapat dari penjualan ini mencapai Rp 6,39 triliun.
Menurut pihak perusahaan, dana ini akan digunakan untuk investasi, mempercepat tujuan perusahaan untuk perluasan layanan dan mengoptimalkan struktur modal.
Nilai penjualan Rp 6,39 triliun itu setara dengan dengan 54,30% dari ekuitas perseroan berdasarkan laporan keuangan ISAT 30 Juni 2019.
Meski sudah menjual 3100 tower yang dimiliki, namun Ahmad Al Neama memastikan bahwa penjualan ini tidak akan mengganggu jalannya layanan kepada pelanggan. "Jadi sebenarnya menjual menara itu untuk mendapatkan dana. Struktur modal tadi," jelasnya, dalam kesempatan sebelumnya.
Nantinya, Indosat akan menyewa tower yang sudah dijualnya itu kembali selama 10 tahun atau leaseback. "Jadi secara cakupan tidak akan mengganggu karena itu memberikan dana investasi untuk perusahaan jadi bukan berarti aset itu dijual kemudian mati," papar Al Neama.
Menurut catatan CNBC Indonesia, memang bukan kali ini saja perseroan melepas asetnya, pada 2013, Indosat melepas 2.500 menaranya ke PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) senilai US$ 406 juta (sebelum dikenakan beberapa penyesuaian harga). Dari total nilai akuisisi tersebut, sebesar 17,98% atau US$ 73 juta dibayar dalam bentuk saham dari perusahaan menara itu.
(tas/tas) Next Article Bos Indosat (ISAT) Borong Saham Rp 300 Juta, Mau Ngegas?