
Wow! Chandra Asri Milik Prajogo Rights Issue 7 Miliar Saham

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten petrokimia milik taipan Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) berencana menerbitkan maksimal 7,16 miliar saham baru melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) III atau rights issue dengan nilai nominal Rp 200/saham.
Hingga saat ini belum ditetapkan harga pelaksanaan rights issue ini. Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pada penutupan perdagangan Jumat ini (20/12/2019), saham TPIA menguat 5,25% di level Rp 10.525/saham, sementara saham induknya, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) juga naik 2,39% di level Rp 1.500/saham.
Jika mengacu pada harga rata-rata hari ini di level Rp 10.123/saham, maka estimasi nilai rights issue ini bisa mencapai Rp 72 triliun.
![]() |
Dalam keterbukaan informasi yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia, perusahaan dengan kode saham TPIA ini akan menggunakan seluruh dana hasil rights issue untuk belanja modal dan meningkatkan kapasitas produksi perseroan atau entitas anak.
"Penambahan modal dengan HMETD III akan dilaksanakan setelah diperolehnya izin pemegang saham dalam RUPS dan pernyataan efektif dari OJK," tulis manajemen Chandra Asri, Jumat (20/12/2019).
Perseroan menjadwalkan RUPS akan dilaksanakan pada 5 Februari 2020. Dengan penambahan modal ini memungkinkan TPIA mencari dan memperoleh pembiayaan tambahan dalam bentuk pinjaman atau pembiayaan utang lainnya dengan syarat dan ketentuan yang menguntungkan perseroan.
Dampak aksi korporasi ini, pemegang saham yang tidak menggunakan haknya untuk memesan saham baru dalam HMETD ini akan terdilusi maksimal 29%.
Mengacu data pemegang saham TPIA per 29 November 2019, pemegang saham perusahaan yakni PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dengan porsi 41,51%. SCG Chemicals Company Limited menggenggam 30,57%, Prajogo Pangestu sebesar 14,78%. Sedangkan porsi kepemilikan di bawah 10% digenggam publik dan Marigold Resources Pte Ltd.
(tas/tas) Next Article Duh! Laba Barito Pacific Milik Prajogo Ambles 78% di Q3
