Wow! Bangun Pabrik Rp 70 T, Chandra Asri Rights Issue

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
26 December 2019 13:27
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) membutuhkan dana investasi hingga mencapai US$ 5 miliar.
Foto: Doc.Chandra Asri

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten petrokimia milik taipan Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) membutuhkan dana investasi hingga mencapai US$ 5 miliar atau sekitar Rp 70 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$) untuk membangun pabrik kedua di Cilegon, Banten.

Untuk memenuhi kebutuhan investasi tersebut, perseroan berencana melaksanakan penambahan modal melalui skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue dan mengundang investor strategis.

Investor Relation PT Barito Pacific Tbk (BRPT), induk usaha dari TPIA, Allan Alcazar menjelaskan, pabrik kedua ini akan dibangun di Cilegon yang dilaksanakan secara bertahap. Targetnya, tahun 2025 pabrik kedua Chandra Asri akan rampung.


Dia menyatakan, saat ini proses rights issue tetap berjalan dan baru akan meminta persetujuan dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Februari 2020 mendatang.

"Rights issue itu strategi mereka untuk pendanaan CAP II, mereka butuh US$ 5 miliar untuk pembangunan total," kata Allan Alcazar, saat ditemui di kawasan SCBD Jakarta, Kamis (26/12/2019).

Selain itu, kata Allan, ada empat investor strategis sedang melangsungkan uji tuntas (due diligence) dan akan membentuk joint venture dengan TPIA untuk membangun pabrik kedua dengan membentuk entitas baru, CAP Perkasa.

Namun, dia tidak merinci siapa saja nama investor strategis tersebut.

"Investor baru tidak menyerap saham baru TPIA, karena kan di level pabriknya, ada entitas baru," jelasnya.


Seperti dituliskan sebelumnya, Chandra Asri berencana menerbitkan maksimal 7,16 miliar saham baru melalui HMETD III atau rights issue dengan nilai nominal Rp 200/saham.

Saat ini, belum ditetapkan berapa harga pelaksanaan rights issue ini. Jika mengacu data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pada penutupan perdagangan Jumat (20/12/2019), saham TPIA menguat 5,25% di level Rp 10.525/saham, sementara saham induknya, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) juga naik 2,39% di level Rp 1.500/saham.

Jika mengacu pada harga rata-rata pekan lalu di level Rp 10.123/saham, maka estimasi nilai rights issue ini bisa mencapai Rp 72 triliun. Saat ini, nilai kapitalisasi pasar TPIA mencapai Rp 187 triliun.

"Saat ini kita belum tahu berapa yang dibutuhkan, proses masih panjang. BRPT sangat mendukung Chandra Asri," kata Allan menambahkan.

Dalam keterbukaan informasi yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia, perusahaan dengan kode saham TPIA ini akan menggunakan seluruh dana hasil rights issue untuk belanja modal dan meningkatkan kapasitas produksi perseroan atau entitas anak.

"Penambahan modal dengan HMETD III akan dilaksanakan setelah diperolehnya izin pemegang saham dalam RUPS dan pernyataan efektif dari OJK," tulis manajemen Chandra Asri, Jumat (20/12/2019).

Data BEI mencatat, pada sesi I Kamis ini, saham TPIA naik 0,95% di level Rp 10.575/saham.

[Gambas:Video CNBC]


(tas/tas) Next Article Wow! Chandra Asri Milik Prajogo Rights Issue 7 Miliar Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular